Yuni Shara Kelola PAUD dengan Bayaran Rp 3.500
Reporter
Tempo.co
Editor
Istiqomatul Hayati
Jumat, 8 November 2019 17:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Yuni Shara selama tujuh tahun belakangan ini memiliki kesibukan yaitu memiliki sekolah PAUD Cahaya Permata Abadi di Batu, Jawa Timur tempat kelahirannya. Hal ini disampaikannya melalui video di channel Youtube Ussy Andhika Official yang diunggah pada Senin, 4 November 2019.
Yuni mengatakan bahwa sekolah tersebut sudah ada sejak tujuh tahun lalu dan sampai saat ini sudah terakreditasi A. "Sampai sekarang akreditasi A, jadi anak muridku sudah 100 lebih dengan bayaran Rp 3.500, non-profit," kata Yuni.
Kakak dari Krisdayanti ini mengungkapkan keseriusannya dalam membangun sekolah ini. Namun, rencananya tersebut sempat mengalami masalah keterbatasan biaya untuk membeli tanah di Batu. "Dari awal serius tapi lebih serius karena memang semua difasilitasi, nah sekarang ini baru, kemarin-kemarin aku belum mampu beli tanah karena di Batu itu mahal banget," kata Yuni. "Alhamdulillah di tahun yang ini sudah bisa beli dan sudah mulai membangun."
Selain untuk tempat belajar dan mengajar, sekolah yang ditujukan untuk orang yang tidak mampu tersebut juga memiliki berbagai fasilitas seperti taman bermain dan penitipan anak usia 3-6 tahun. Di tempat penitipan tersebut juga anak-anak diberikan makan dua kali sehari. Total saat ini guru di sekolah tersebut ada 14 orang dan semuanya lulusan sarjana PAUD. "Di situ ada play ground, ada TK, ada penitipan anak, gurunya ada 14, semua sarjana PAUD," kata Yuni.
Anak-anak di sekolah tersebut juga dilatih untuk bermain drum band dengan membuat formasi tertentu. Mereka juga diajarkan untuk mengikuti upacara bendera sejak dini. Sampai-sampai mengundang Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) untuk melatih anak-anak tersebut.
Ibu dua anak ini berharap sekolah ini nantinya dapat lebih besar lagi. "Mudah-mudahan akan menjadi besar karena sekolah ini untuk anak enggak mampu tapi pada praktiknya yang sekolah di situ anak-anaknya yang sangat mampu," kata Yuni.
Tidak lupa juga Yuni akan tetap mengutamakan anak-anak yang tidak mampu khususnya dari segi biaya. "Akhirnya nanti kalau sekolah tambah besar menampung lebih banyak tetap aku akan jemput bola, harus anak-anak yang memang tidak mampu sekolah di situ dan harus nasional, pancasilais artinya segala agama bisa sekolah di situ, semuanya harus belajar," kata Yuni.
Mantan istri Henry Siahaan ini mengaku dirinya juga mengurus anak-anak jalanan. "Di luar anak-anak sekolah ini aku juga masih ngurusin anak-anak jalanan sebenarnya, jadi anak-anak jalanan itu macem-macem, ada anak tukang sayur, anak tukang sapu, anak yang di jalan-jalanan," kata Yuni.
Anak-anak tersebut juga nanti dikirim ke negara tertentu untuk mengikuti ajang perlombaan sepak bola. "Kalo saatnya piala dunia, mereka dikirim ke negara itu untuk diikutkan di street child world cup, piala dunia khusus untuk anak-anak jalanan," kata Yuni.
Ketika di Brasil, mereka mendapat penghargaan sebagai tim terbaik sedunia. Di Moskow mendapat penghargaan kiper terbaik dunia. Yuni juga sudah mengenalkan apa yang dilakukannya ini kepada kedua anaknya dan kelak mereka yang akan melanjutkannya. "Pokoknya nak nanti kalau Bunda sudah engga ada, ini kalian ada ini ini ini kalian harus urusin, oke," kata Yuni kepada kedua anaknya.
MARVELA