Dewi Uma pun Selingkuh

Reporter

Editor

Kamis, 26 Juni 2008 14:24 WIB

TEMPO Interaktif, : Sebuah lakon dimulai dari tengah-tengah penonton. Seorang perempuan bertubuh langsing membungkuk menyapu dengan ijuk di sela-sela kaki penonton yang duduk rapi hingga ke panggung. Tak lama berselang, cerita utama diambil alih seorang dalang bertubuh tambun yang berdendang mengisahkan ceritanya dari panggung. Sang dalang itu adalah Slamet Gundono. Ahad malam lalu, ia membawakan wayang lindur bertajuk "Ruwatan Sadewa Sudamala" tentang si perempuan itu, Dewi Uma, di Selasar Budaya Tirto Utomo, Graha Tirtadi, Jakarta. Pertunjukan selama sekitar satu jam yang rata-rata dihadiri pasangan yang berusia lanjut itu diselenggarakan oleh Yayasan Tirto Utomo.Dalam Kidung Sudamala dikisahkan, Dewi Uma kecewa dengan kehidupan rumah tangga bersama suaminya, Manik Maya. Uma kemudian berselingkuh dan ketahuan oleh Batara Guru. Akibatnya, bidadari Uma dikutuk menjadi sosok raksasa betina bernama Bathari Durga. Belakangan, Sadewa berhasil mengubah Durga kembali menjadi wujud asli Dewi Uma yang cantik bak bidadari melalui proses ruwatan. Slamet mengangkat persoalan domestik berupa ketidakpuasan istri terhadap suami yang berakibat perselingkuhan ke panggung wayangnya. Tema sosial itu dikaitkan dengan kisah pewayangan yang menjadi ciri khas Slamet, yang dikenal sebagai dalang eksentrik. Ia juga menyinggung berbagai persoalan mutakhir negeri ini, seperti korupsi dan perubahan rezim.Dalam pertunjukan itu, Slamet memboyong sejumlah benda di luar pakem wayang tradisional ke panggung: travel bag, topi, kaleng, goni, hingga pakaian penari Indah Panca Priantiningrum yang mengenakan "you can see" hitam. Dekorasi panggung didominasi ijuk. Kulit batang pisang digantung bersama ijuk. Selendang merah turut menjadi hiasan bersama belasan tokoh wayang yang disusun berderet di layar tak terpakai.Keunikan karya seni Slamet bukan hanya itu. Unsur humor selalu menjadi hiasan di setiap penggalan kisahnya. Belum lagi kepiawaiannya menembang dan memainkan ukulele yang serasi dengan nada gamelan yang dihasilkan kelompok Kendang Kukuh Widyasmoro. Suaranya yang merdu membuat pertunjukan itu menjadi "lezat" dinikmati bersama narasi yang didendangkan.Kelebihan lain dalang kelahiran 1966 ini adalah menggabungkan kisah wayang dan kisah nyata yang dialaminya, misalnya ketika ia bertemu dengan seorang berkebangsaan Tibet di Berlin, Jerman, yang tengah mengamen dengan alat musik tradisional. Ia pun berkomentar sembari menirukan suara alat musik yang dimaksud: "Kayak tahlilan." Sesaat kemudian, ia mengkolaborasikan tembang Jawa dengan gumaman si Tibet bernama Monha itu. Slamet juga menghadirkan teater wayang, yakni penggabungan permainan wayang dengan aksi teatrikal pemusiknya. Aksi komunikatif dengan penonton juga salah satu ciri khas pada setiap penampilan Slamet. Lihatlah, misalnya, penari yang memerankan Dewi Uma, Wangi Indira, menghampiri dan melibatkan penonton dalam pertunjukan itu. Slamet mampu menghadirkan lakon wayang kontemporer yang segar dan sarat dengan kondisi kekinian. Eksplorasi kreatif Slamet telah menelurkan berbagai jenis wayang lainnya, misalnya wayang air dan wayang suket. "Saya selalu bereksperimen dan terus mencari (yang baru)," ujarnya kepada Tempo seusai pementasan. Menurut dia, setiap pertunjukan wayangnya selalu berangkat dari tradisi yang ditafsir ulang dengan gagasan sekarang. "Gagasan masa lalu juga banyak yang kuat dan bisa diadopsi." TITO SIANIPAR

Berita terkait

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

58 hari lalu

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta

Baca Selengkapnya

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.

Baca Selengkapnya

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

22 Agustus 2023

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.

Baca Selengkapnya

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

4 Juli 2023

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.

Baca Selengkapnya

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

24 Februari 2023

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.

Baca Selengkapnya

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

20 Januari 2023

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.

Baca Selengkapnya

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

17 November 2022

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar

Baca Selengkapnya

Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

27 Oktober 2022

Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI

Baca Selengkapnya