Menikmati Instrumen Musik Bambu Ala Endo Suanda

Reporter

Dian Yuliastuti

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 13 September 2019 07:29 WIB

Instrumen musik bambu buatan Endo Suanda. TEMPO | Dian Yuliastuti

TEMPO.CO, Jakarta - Seniman dan etnomusikolog Endo Suanda memang tak bisa diam melihat lingkungan di sekitarnya. Bambu betung yang banyak ditemui di berbagai tempat di tanah air, disulapnya menjadi sejumlah alat musik. Buah karyanya yang terbuat dari bambu, bersama sejumlah instrumen musik tradisi koleksi Anusirwan terpajang di area lobi Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki.

Koleksi Anusirwan kebanyakan merupakan alat musik tiup dan gesek seprti Pfu, Saluang, Sarunai, Bansi Pupuik Tandan, dan Gambus Tingkilan. Beraneka alat musik atau instrumen musik etnik ini dipamerkan menyertai serangkaian acara Etno Musik Festival yang digelar di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki mulai 8 sampai 12 September 2019.

Sebuah festival gelaran dari Komite Musik Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) yang menampilkan serangkaian program acara mulai dari pameran instrumen musik, diskusi, show case dan pertunjukan music etnik dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara.

Instrumen musik bambu buatan Endo Suanda. TEMPO | Dian Yuliastuti

Yang paling menonjol dari pameran itu adalah sebuah bedug berdiameter sekitar 60-70 sentimeter yang berdiri dengan penyangga berkaki empat besama kentongan. Elemen material bedug yang menonjol adalah bambu. Semuanya dari bambu, kecuali kulit kambing pada kedua bagian yang biasa dipukul.

Advertising
Advertising

Tak hanya bedug, ada pula cak-cuk yang bentuknya seperti gitar kecil, instrumen yang biasa digunakan saat mengiringi lagu keroncong. Ada juga gambus tabung, gambus, gitar akustik nilon, dan gitar string. Instrumen lainnya adalah kecapi hybrid, kecapi rincik, kecapi indung. Untuk alat perkusi, ada kendang atau gendang gamelan klasik, dan dog dog.

Instrumen musik bambu buatan Endo Suanda. TEMPO | Dian Yuliastuti

Endo menjelaskan sebab dia membuat alat musik dari bambu. "Bambu banyak kita jumpai di berbagai tempat di Indonesia ini," ujarnya kepada Tempo, Selasa, 10 September 2019. Dalam membuat alat-alat musik etnik ini, dia memilih bambu betung karena ukurannya relatif besar dan tua. Bambu ini kemudian dibersihkan dan dipotong sesuai kebutuhan. Dari potongan itu kemudian direkatkan satu untuk mendapatkan ketebalan yang diinginkan. Baru kemudian dibentuk.

Dia mencontohkan pada salah satu kaki atau penyangga bedug, yang dibentuk dari beberapa lapisan bambu yang direkatkan. Untuk sebuah bedug lengkap, kata Endo, diperlukan waktu hingga tiga bulan untuk menyelesaikannya. Endo membuat alat-alat instrumen ini belum lama, sekitar 2017-2018.

Instrumen musik bambu buatan Endo Suanda. TEMPO | Dian Yuliastuti

Sebagai ahli musik etnik, Endo tak melihat banyak perbedaan bunyi atau irama yang dihasilkan. Ia membuat bunyi, irama supaya bisa dinikmati seperti alat musik yang bukan berbahan bambu. Seniman ini juga meminta pemusik yang biasa memakai alat-alat sejenis untuk mencobanya. "Kami minta mereka mencoba untuk mencocokkan iramanya atau bunyi yang dihasilkan," ujarnya.

Berita terkait

Dana Indonesiana Bantu Seniman Mendapatkan Akses Pendanaan

49 hari lalu

Dana Indonesiana Bantu Seniman Mendapatkan Akses Pendanaan

Dana Indonesiana yang dikucurkan dari Dana Abadi Kebudayaan, mendorong seniman khususnya pelaku kesenian pertunjukan untuk mendapatkan akses pendanaan yang mudah.

Baca Selengkapnya

The Gum Wall, Dinding Permen Karet yang Menjadi Atraksi Seni di Seattle

14 Januari 2024

The Gum Wall, Dinding Permen Karet yang Menjadi Atraksi Seni di Seattle

The Gum Wall tak hanya sekedar kumpulan permen karet. Tapi menjadi atraksi seni yang menarik

Baca Selengkapnya

Drake Menghidupkan Kembali Taman Hiburan Fantasi yang Terbengkalai

9 Desember 2023

Drake Menghidupkan Kembali Taman Hiburan Fantasi yang Terbengkalai

Taman hiburan yang ditinggalkan ini bernama Luna Luna, Drake dan perusahannya akan menghidupkan kembali taman itu

Baca Selengkapnya

Studio di Bandung Ajak Pengunjung Lihat Pameran Karya Sambil Mengepel Lantai

30 November 2023

Studio di Bandung Ajak Pengunjung Lihat Pameran Karya Sambil Mengepel Lantai

Sebelum melihat karya di ruang pameran, pengunjung diminta untuk melepas alas kaki dan menggantinya dengan sepatu khusus.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Penguatan Pelestarian Seni dan Budaya Betawi

16 November 2023

Bamsoet Dorong Penguatan Pelestarian Seni dan Budaya Betawi

Terima Pengurus Bamus Betawi, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Penguatan Pelestarian Seni dan Budaya Betawi

Baca Selengkapnya

Pameran Iravati M. Sudiarso: Untuk Seni dan Negeri Dibuka hingga 20 November 2023

8 November 2023

Pameran Iravati M. Sudiarso: Untuk Seni dan Negeri Dibuka hingga 20 November 2023

Pameran arsip dan dokumentasi kehidupan pianis legendaris Iravati M. Sudiarso sempat mengalami kendala karena sulitnya mencari arsip lama.

Baca Selengkapnya

Altermatter British Council, Wujud Kolaborasi Artistik Berkelanjutan Inggris Raya dengan Indonesia

28 Oktober 2023

Altermatter British Council, Wujud Kolaborasi Artistik Berkelanjutan Inggris Raya dengan Indonesia

Peluncuran Altermatter ini sebagai momen perayaan hari jadi British Council yang telah memasuki usia ke-75.

Baca Selengkapnya

The Apurva Kempinski Bali Resmi Membuka 'Indonesia: The Land of Art' Volume II

1 Oktober 2023

The Apurva Kempinski Bali Resmi Membuka 'Indonesia: The Land of Art' Volume II

Indonesia: The Land of Art Volume II ini terbuka untuk umum di bulan September - October 2023, bertempat di Pendopo Lobby, The Apurva Kempinski Bali.

Baca Selengkapnya

Belajar dari Perundungan Siswa SMP di Cilacap, KPAI Minta Orang Dewasa Waspadai Bibit Perilaku Kekerasan Anak

1 Oktober 2023

Belajar dari Perundungan Siswa SMP di Cilacap, KPAI Minta Orang Dewasa Waspadai Bibit Perilaku Kekerasan Anak

Bibit perilaku kekerasan anak perlu diwaspadai sejak dini. Kata KPAI, orang dewasa memiliki fungsi penting dalam mendidik anak sejak dini.

Baca Selengkapnya

Aturan yang Harus Dipatuhi saat Berkunjung ke Museum

27 September 2023

Aturan yang Harus Dipatuhi saat Berkunjung ke Museum

Aturan ini tidak hanya akan menjaga keamanan koleksi berharga museum, tetapi juga memastikan pengunjung dapat menikmati museum.

Baca Selengkapnya