Pesan Danilla Riyadi di Prambanan Jazz Festival Buat Masa Depan
Reporter
Shinta Maharani (Kontributor)
Editor
Rini Kustiani
Sabtu, 6 Juli 2019 17:37 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Penyanyi Danilla Jelita Poetri Riyadi membetot perhatian ribuan penonton Prambanan Jazz Festival di Candi Prambanan, Jumat malam, 5 Juli 2019. Di bawah sorot lampu berwarna ungu yang menyirami Candi Prambanan sebagai latar panggung, Danilla Riyadi membawakan sederet lagu sendu.
Baca: Kala Danilla Riyadi - Jason Ranti Berbagi Panggung
Sebagian lagu yang dinyanyikannya berkisah tentang pengalaman pribadi. Misalnya, perasaan tidak menyenangkan dalam kehidupan. Selain Laguland, dia menyanyikan Kalapuna, Terpaut, Meramu, Entah, Mimpi Buruk, Berdistraksi, Ada di sana, Aaa, serta Ini dan Itu.
Di tengah penampilannya, perempuan kelahiran Jakarta 12 Februari 1990 ini berpesan kepada penggemarnya agar tak membuang sampah sembarangan. Turun dari panggung, Tempo bertanya ihwal sikapnya tentang sampah di Indonesia.
Alumnus jurusan Broadcasting Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Persada Indonesia YAI itu mengkritik mentalitas orang yang membuang sampah sembarangan. Dia mencontohkan beberapa tempat di Jakarta tidak menyediakan tempat sampah. "Sampah numpuk. Sistem Recycle di Indonesia kurang baik," kata dia.
Menurut Danilla, sampah menjadi isu dunia yang erat kaitannya dengan pemanasan global. Kesadaran dan cara berpikir penting untuk mengatasi persoalan ini. Dia mengajak setiap orang memikirkan keberlangsungan kehidupan di bumi dengan tidak membuang sampah sembarangan. Setiap orang, kata dia, harus menjaga tempatnya masing-masing dari serbuan sampah yang dibuang serampangan. "Buang sampah sembarangan nggak keren," kata dia.
Prambanan Jazz Festival berlangsung pada Jumat sampai Minggu, 5 - 7 Juli 2019. Danilla tampil pada hari pertama. Mengenakan kaus dan jas berwarna hitam berpadu bawahan celana jins belel, dia membuka penampilannya dengan lagu berjudul Laguland.
Danilla menyapa penggemar yang meneriakinya. "Siapa tuh yang ngomong? Yang pakai kacamata kayak tipe saya. Mau jadi pacar saya?" kata Danilla. Penggemar kemudian menyambut riuh sapaan Danilla. Lantas Danilla menimpali mereka, "Tapi nanti ya kalau ada waktu."
Baca juga: Tolak RUU Permusikan, Danilla Riyadi Galang Petis
Penggemar Radiohead dan Coldplay itu menyuguhkan musik dengan mengandalkan petikan gitar. Dia juga memasukkan instrumen musik elektronik synthesizer. Warna musiknya selama ini dikenal kental dengan pop indie, jazz, bossa nova, dan balada. Sebagian liriknya muram. "Suasana di Prambanan begitu sendu dan warna lampu ungu. Feel-nya dapat," kata dia.