Adipati Dolken ditemui saat menghadiri peluncuran poster film Perburuan di Jakarta 26 Juni 2019. Richard Oh sebagai sutradara menceritakan tentang pemberontakan seorang tentara PETA di era tahun 1949 serta bagaimana manusia Indonesia bisa merdeka. Tempo/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara Richard Oh memilih Adipati Dolken untuk memerankan tokoh Hardo dalam film Perburuan yang ia adaptasi dari novel karya Pramoedya Ananta Toer.
Richard punya alasan khusus mengapa ia memutuskan peran utama jatuh pada pemenang Aktor Pendukung Pria Terbaik di FFI 2013 ini.
"Saya pikir kita enggak mempertimbangkan banyak pilihan lain ya. Dan ketika saya mulai ngobrol sama Adipati, dan saya lihat dedikasi dia terhadap peran dan lain, kesungguhan dia untuk mengambil satu peran yang bebannya sangat tinggi ya," tutur Richard kepada Tempo, Rabu 26 Juni 2019.
Richard menceritakan bagaimana selama syuting Adipati benar-benar menunjukkan totalitas berperan. Salah satunya saat adegan berlari di medan yang cukup berbahaya dengan bertelanjang kaki. "Dia tidak gentar sama sekali, dan semangat dia untuk menampilkan yang terbaik dari dirinya membuat saya sangat kagum sekali," tutur Richard.
Film Perburuan diadaptasi dari novel berjudul sama yang ditulis Pram saat dipenjara di Bukit Duri. Naskah tersebut diselundupkan Pram lewat sahabatnya, GJ Resink hingga bisa sampai ke tangan HB Jasin. Lewat Jasin karya ini diikutkan dalam sayembara Balai Pustaka 1949 dan berhasil menjadi juara pertama.