Garap Film Gundala, Mimpi Jadi Nyata Lagi Bagi Joko Anwar

Reporter

Tempo.co

Editor

Aisha Shaidra

Selasa, 28 Mei 2019 23:20 WIB

Joko Anwar menceritakan proses pembuatan film Gundala sebagai salah satu film tersulit yang pernah ia garap. TEMPO/Aisha Shaidra

TEMPO.CO, Jakarta - Mulanya Joko Anwar legawa kala mengetahui kabar komik Gundala akan difilmkan. Besar dengan cerita komik dan film di bioskop, Gundala menjadi salah satu impian seorang Joko Anwar. Usai berhasil memfilmkan kembali Pengabdi Setan, rupanya mengangkat kisah Gundala Putra Petir ke layar sinema turut ada dalam daftar impian sutradara asal Medan tersebut.

"Dari dulu bercita-cita jadi film maker ada dua film yang ingin kubuat, Pengabdi Setan, satu lagi Gundala," tutur Joko Anwar kepada Tempo, 20 Mei 2019.

Lewat sambungan telepon sebelum langsung bertemu, Joko menuturkan bagaimana ia besar dengan cerita-cerita komik jagoan lokal. "Dengar Gundala waktu itu mau dibuat sama sutradara lain sedih, tapi ikut seneng juga karena masih sesama teman sutradara," lanjut pria kelahiran Medan, 43 tahun lalu ini.

Tapi rupanya Gundala memang punya jalannya sendiri. Selang beberapa waktu kemudian Joko dihubungi pihak rumah produksi Screenplay dan juga Bumilangit, pemegang hak cipta komik Gundala. Pertanyaan yang diajukan padanya apakah dirinya membaca komik Gundala. Tentu saja itu bukan pertanyaan yang sulit ia jawab. Joko pun lantas diajak bertemu dan membahas ide seperti apa yang ia punya jika berkesempatan menggarap film dari komik karya Hasmi tersebut.

"Kalau misal Gundala kamu pegang, misalnya lo bikin Gundala mau digimanain?" tutur Joko mengulang pertanyaan yang saat itu sempat diajukan padanya. Rupanya ide yang dimiliki Joko soal film Gundala disukai pihak Screenplay dan Bumilangit. Mimpi Joko memfilmkan kisah jagoan masa kecilnya pun terwujud.

Advertising
Advertising

Kerja keras pun dimulai. November 2017 Joko Anwar mulai menulis skenario. Susahnya minta ampun, tutur Joko. Meski ia sudah berulang kali menggarap penulisan naskah film, Gundala diakuinya sebagai naskah film tersulit yang pernah ia garap selama ini. "Ini skenario paling susah karena harus mengcapture semangat Hasmi, saya juga meriset banyak tentang Gundala yang tidak ada di dalam komik," tutur Joko.

Rupanya Joko Anwar memilih untuk mengisahkan Gundala di luar dari kisah yang terdapat dalam komik buatan Hasmi. Joko memilih untuk mengangkat asal-usul Gundala yang bahannya tak lain ia peroleh dari arsip-arsip riset pribadi milik Hasmi. "Pak Hasmi punya banyak catatan riset soal Gundala, itu yang saya pakai."

Persoalan lainnya, Joko punya pekerjaan tambahan untuk bisa menyajikan kisah Gundala yang punya ketertautan dengan kondisi masyarakat saat ini. Ia tak mau kisah jagoan tanah air ini hadir namun tak punya ikatan khusus dengan masyarakat penontonnya. "Kita punya khasanah jagoan yang bagus, nah bagaimana caranya agar ceritanya juga bisa kuat dan membuat penonton ikut punya ikatan, itu susah banget," paparnya.

Memang jadi tantangan tersendiri menghadirkan sosok jagoan namun harus bisa dipercaya kalau sosok itu benar ada dan ceritanya sesuai dengan kondisi paling kini. Dibandingkan dengan Hollywood, menurut Joko mereka nampaknya sudah selesai dengan kisah heroik semacam itu, makanya yang kini digarap adalah jagoan yang sudah melesat ke luar angkasa. Jagoan yang melawan alien-alien. Lain hal dengan kultur di Indonesia. "Bikin cerita yang sesuai dengan kondisi masyarakat sekarang itu tantangan besar lainnya."

Cerita kini macam apa yang lantas disajikan Joko Anwar dalam Gundala? Joko Anwar cermat menyorot hal satu ini. Pada zamannya komik Gundala lahir, kritik terhadap represi pemerintah tak bisa disuarakan selantang saat ini. Komik, menjadi salah satu medium seniman untuk menyampaikan kritik terhadap ketidakadilan atau represi yang hadir dari penguasa.

Saat ini ketidakadilan dan represi kuat hadir dari kelompok masyarakat. Kelompok mayoritas, minoritas menjadi sorotan tersendiri bagi Joko Anwar untuk ia hadirkan dalam Gundala. "Ini tantangan bagaimana film jagoan Indonesia yang ditampilkan bisa menyajikan itu? Masalah Indonesia ini rumit tapi tetap saya ahrus mengemasnya agar tetap menghibur. Ada dramanya, ada actionnya, tetap menjadi tontonan yang enggak bikin pusing, bisa dinikmati, dan ada sesuatu yang bisa dibawa pulang untuk dibicarakan."

Film Gundala dibintangi Abimana Aryasatya, Tara Basro, dan Bront Palarae. Banyak aktor aktris papan atas terlibat dalam produksi kolosal ini.

Baca: Perkembangan Komik Kini Bisa Jadi Awal Industri Kreatif

Gundala merupakan adaptasi karakter dari komik yang diciptakan oleh Harya Suraminata, yang telah rilis pertama kali sejak 50 tahun yang lalu. Rencananya film ini juga akan dirilis bertepatan dengan perayaan perilisan pertama komik Gundala. Sebelumnya, komik karangan Harya Suaminata ini berhasil terbit dalam 23 judul di bawah perusahaan hiburan berbasis karakter, Bumilangit.

Berita terkait

Sutradara Film Parasyte: The Grey, Yeon Sang Ho Puji Serial Besutan Joko Anwar

1 hari lalu

Sutradara Film Parasyte: The Grey, Yeon Sang Ho Puji Serial Besutan Joko Anwar

Sutradara film Train to Busan itu juga mengatakan, besutan Joko Anwar itu memiliki format yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohonnya, Bakat Widuri Puteri Seperti Kombinasi Orang Tuanya

3 hari lalu

Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohonnya, Bakat Widuri Puteri Seperti Kombinasi Orang Tuanya

Widuri Puteri dikenal memiliki bakat akting dan bernyanyi. Kombinasi kemampuan dari orang tuanya.

Baca Selengkapnya

3 Sutradara Film Horor Indonesia Terlaris, Termasuk Siksa Kubur yang Tengah Tayang

3 hari lalu

3 Sutradara Film Horor Indonesia Terlaris, Termasuk Siksa Kubur yang Tengah Tayang

Film horor seperti memiliki daya tarik tersendiri dengan alur ceritanya yang misterius, adegan jump scare, dan kisah mistisnya.

Baca Selengkapnya

Penonton Siksa Kubur Salip Badarawuhi di Desa Penari, Manoj Punjabi: Kompetisi Makin Sehat

7 hari lalu

Penonton Siksa Kubur Salip Badarawuhi di Desa Penari, Manoj Punjabi: Kompetisi Makin Sehat

Produser MD Entertainment Manoj Punjabi Badarawuhi di Desa Penari, mengucapkan selamat atas capaian Siksa Kubur.

Baca Selengkapnya

Ini Arti Nepo Baby, Sebutan yang Baru-Baru Ini Banyak Dibicarakan

10 hari lalu

Ini Arti Nepo Baby, Sebutan yang Baru-Baru Ini Banyak Dibicarakan

Sebutan nepo baby belakangan ini diarahkan kepada salah satu pemeran film Siksa Kubur

Baca Selengkapnya

Joko Anwar Umumkan Jadwal Tayang Serial Nightmares and Daydreams dan 65 Pemainnya

11 hari lalu

Joko Anwar Umumkan Jadwal Tayang Serial Nightmares and Daydreams dan 65 Pemainnya

Serial kolaborasi pertama Netflix dengan Joko Anwar, Nightmares and Daydreams akan dibintangi oleh 65 aktor dengan total 7 episode.

Baca Selengkapnya

Widuri Puteri Disebut Nepo Baby, Joko Anwar Bantah dengan Bagikan Proses Casting Siksa Kubur

11 hari lalu

Widuri Puteri Disebut Nepo Baby, Joko Anwar Bantah dengan Bagikan Proses Casting Siksa Kubur

Sutradara Joko Anwar ungkap kekagumannya terhadap kemampuan akting Widuri Puteri yang langsung diterima saat casting film Siksa Kubur.

Baca Selengkapnya

Film Ratu Ilmu Hitam Ramai di Medsos, Pernah Sabet Penghargaan Internasional

12 hari lalu

Film Ratu Ilmu Hitam Ramai di Medsos, Pernah Sabet Penghargaan Internasional

Film Ratu Ilmu Hitam (2019) garapan Kimo Stamboel dan Joko Anwar kembali ramai dibicarakan usai perilisan Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari.

Baca Selengkapnya

Tembus 2,5 Juta Penonton di Hari ke-9, Siksa Kubur Akan Tayang di 7 Negara

13 hari lalu

Tembus 2,5 Juta Penonton di Hari ke-9, Siksa Kubur Akan Tayang di 7 Negara

Film Siksa Kubur juga direncanakan akan tayang di tujuh negara di Asia dan Luar Asia.

Baca Selengkapnya

Akting Apik Widuri Putri Sasono di Film Siksa Kubur, Ini Filmografinya

13 hari lalu

Akting Apik Widuri Putri Sasono di Film Siksa Kubur, Ini Filmografinya

Widuri Putri tunjukan akting apik dalam perannya sebagai Sita remaja di film Siksa Kubur besutan Sutradara Tanah Air Joko Anwar

Baca Selengkapnya