Anak Bimbim Slank Jadi Pemilih Pemula: Dia Punya Pilihan Sendiri

Reporter

Antara

Editor

Aisha Shaidra

Kamis, 18 April 2019 06:25 WIB

Drummer Slank, Bimbim memperagakan goyang dayung saat peluncuran video klip berjudul #BarengJokowi di markas Slank, Gang Potlot, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2019. Band legendaris Slank meluncurkan lagu dan video klip berjudul #BarengJokowi sebagai sebuah bentuk dukungan kepada Calon Presiden Joko Widodo alias Jokowi di Pilpres 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Pemain drum Bimbim Slank, datang ke TPS 31, Jalan Potlot 3, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu, 17 April 2019 bersama keluarga untuk menggunakan hak pilih mereka.

"Anak saya pemilih pemula. Excited banget dia, tanya-tanya terus. Dia punya pilihan sendiri. Tapi, anak sekarang ternyata lebih cepat cari informasi. Anak milenial," ujar pemilik nama lengkap Bimo Setiawan Al Machzumi itu.

Selain datang bersama anaknya, Mezzaluna D'Azzuri, Bimbim juga datang bersama istrinya Reny Setiawati dan sang ibunda Iffet Veceha Sidharta, serta anggota lain keluarganya.

Bimbim bersama keluarga kompak mengenakan pakaian putih. Bimbim memakai kaos putih bertuliskan lirik lagu "Indonesia Now".

"Ini single terakhir soal Indonesia hari ini. Generasi milenial yang sudah melek teknologi, yang mempercepat untuk melakukan sesuatu," kata Bimbim.

Saat memilih, Bimbim mengaku sempat kebingungan memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) maupun Dewan Perwakilan Daerah (DPD), lantaran tidak terlalu mengenal calon-calon anggota dewan itu.

Pria kelahiran 25 Desember 1966 itu telah mencoba mencari tahu di mesin pencari. Tapi, rekam jejak calon-calon anggota DRPD dan DPD itu tidak banyak tercatat di mesin pencari.

"Sebelumnya, searching-searching dulu. Tapi, agak susah. Ada nama, tapi googling enggak ada track record-nya," ujar Bimbim.

"DPD ada yang kenal tapi udah tua. (Calon-calon) yang muda-muda enggak kenal, masih kurang sosialisasi mereka untuk kita mengenal. Tapi, akhirnya kalau yang DPD sama DPRD dipilih dari partai yang mendukung presiden yang kita pilih," ujarnya..

Bimbim berharap dapat ikut membantu membangun Indonesia dengan menggunakan hak suaranya dalam Pemilu 2019.

Baca: Heboh Slank Isi Apel Kebangsaan, 13 April Ada Konser Bareng Jokowi

"Indonesia sudah lama enggak dibangun. Boleh dibilang 32 tahun kita terkungkung. Selama 20 tahun reformasi menyia-nyiakan hak demokrasi untuk membangun bangsa ini. Ini kesempatan kita sebenarnya bikin Indonesia maju," kata dia.

Selepas pemilihan umum 2019, Slank, yang “turun gunung” mendukung salah satu calon dalam pemilu sejak pemilu 2014, berencana tetap mendukung calon dalam pemilihan umum mendatang.

"Setelah ini, (kami) naik gunung sambil lihat-lihat ke bawah, punya calon baru. Kami lagi nyari kok the youngest, mungkin untuk 2024. Kami maunya dukung orang yang kami tahu, yang kami kenal, dan kami lihat orang yang bisa," kata Bimbim.

Namun, Bimbim mengaku tidak tertarik untuk terjun langsung ke dunia politik.

"Enggak (tertarik). Happy kami main band. Kami sudah berpolitik lewat lirik, lewat musik. Itu sudah lebih kuat dari partai politik manapun," ujar Bimbim.

ANTARA

Berita terkait

4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

31 menit lalu

4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

KPU menyatakan siap memberikan masukan perihal revisi Undang-Undang Pemilu.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan Saat Pemilu

2 jam lalu

Ramai-ramai Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan Saat Pemilu

ICW menganggap usulan melegalkan money politics saat pemilu tidak pantas dan sangat tidak menunjukkan integritas.

Baca Selengkapnya

PKS Tanggapi Usulan Legalkan Money Politics di Pemilu: Justru Harus Diperangi

11 jam lalu

PKS Tanggapi Usulan Legalkan Money Politics di Pemilu: Justru Harus Diperangi

Fraksi PKS menyebut money politics dalam pemilu harusnya diperangi jangan justru dilegalkan

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Usul Money Politics Dilegalkan, ICW: Logika Berpikirnya Berbahaya

14 jam lalu

Anggota DPR Usul Money Politics Dilegalkan, ICW: Logika Berpikirnya Berbahaya

Indonesia Corruption Watch menanggapi usulan anggota DPR dari Fraksi PDIP yang meminta money politics dilegalkan saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Mardani Ali Sera Usul Pilpres Didahulukan Sebelum Pileg

15 jam lalu

Mardani Ali Sera Usul Pilpres Didahulukan Sebelum Pileg

Politikus PKS Mardani Ali Sera mengusulkan agar pelaksanaan Pilpres didahulukan, setelah itu baru digelar pemilihan legislatif.

Baca Selengkapnya

PAN Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan saat Pemilu

16 jam lalu

PAN Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan saat Pemilu

PAN menentang usulan anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Hugua, yang meminta money politics dilegalkan selama pemilu.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR dari PDIP Minta KPU Legalkan Money Politic saat Pemilu

19 jam lalu

Anggota DPR dari PDIP Minta KPU Legalkan Money Politic saat Pemilu

Dia mengklaim bahwa masyarakat tidak akan memilih politikus yang tidak menggunakan menggunakan money politics.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Ini Usulkan Pencoblosan Pemilu Jangan Hari Rabu

19 jam lalu

Anggota DPR Ini Usulkan Pencoblosan Pemilu Jangan Hari Rabu

Anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera, mengusulkan sudah saatnya pemilu tidak dilakukan setiap hari Rabu.

Baca Selengkapnya

Syarat Calon Independen di Pilkada 2024, Segini Jumlah Dukungan Harus Terpenuhi

1 hari lalu

Syarat Calon Independen di Pilkada 2024, Segini Jumlah Dukungan Harus Terpenuhi

Calon pemimpin daerah yang memilih jalur calon independen wajib memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut.

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

8 hari lalu

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?

Baca Selengkapnya