TEMPO.CO, Jakarta - Institut Kesenian Jakarta bekerjasama dengan perusahaan layanan video Viu memberikan beasiswa untuk memajukan perfilman di Indonesia. Rektor Institut Kesenian Jakarta, Seno Gumira Ajidarma menuturkan ada beberapa kerja sama yang ditanda tangani antara IKJ dan Viu. Salah satunya ialah pemberian beasiswa untuk pelajar yang ingin sekolah film di IKJ.

"Bisnis bagian yang sah dari budaya, jadi kami mulai membuka diri untuk mempelajarinya, ada seni, dan ada juga seni dagang," kata Seno di Auditorium IKJ, Rabu, 6 Maret 2019.

Senior Vice President Marketing Viu Indonesia, Myra Suraryo menuturkan pihaknya akan memberikan beasiswa berupa biaya kuliah, biaya hidup, transportasi dan pembuatan tugas akhir senilai Rp 500 juta. "Itu sudah kami perhitungkan biaya untuk empat tahun kuliah dan harus selesai," kata dia.

Seleksi pencarian sineas berbakat itu, dilakukan di 17 kota. Antara lain di Cilegon, Purbalingga, Kupang, Maumere, Siak Indrapura, Bojonegoro, Aceh, Makasar, Manado, Singkawang, Banjarmasin, Samarinda, Labuan Bajo, Tanjung Pinang, Padang, Batam, dan Banyuwangi.

Myra berujar, seleksi tersebut dilakukan selama workshop yang dilakukan di 17 kota tersebut. Nantinya, peserta tersebut akan membuat karya film pendek yang akan ditayangkan di serambi Viu.

Selain penilaian animo penonton di Viu, karya tersebut juga akan dinilai dari personal peserta saat mengikuti workshop. "Jadi kita nilai dari berbagai aspek, hingga terpilih yang paling brilian untuk kuliah di IKJ," kata Myra.

Selain mendapatkan fasilitas lengkap saat kuliah di IKJ, pemenang beasiswa Viu juga akan dipekerjakan di sana. Myra berujar, anak yang mendapatkan beasiswa Viu akan bekerja sambil kuliah sebagai asisten produser di Viu.

Myra menjelaskan, pemenang beasiswa yang bekerja di Viu, dianggap sebagai karyawan, bukan pekerja magang. Sehingga, selain mendapatkan beasiswa, pemenang tersebut juga mendapatkan pekerjaan dan gaji utuh.