Ritus Dewarasa di Candi Merak, Cerita dari Samuderamantana

Senin, 3 Desember 2018 16:00 WIB

Salah satu pemuka agama Hindu membawa dupa seusai melantunkan doa pembuka Ritus Dewarasa di Candi Merak, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, pada Sabtu malam, 1 Desember 2018. Ritus Dewarasa adalah puncak acara dari kegiatan Wow Day Indonesia di kawasan Candi Merak yang diselenggarakan lulusan Asiaworks untuk merayakan ultah ke-20 lembaga pelatihan kepribadian dari Jakarta itu. Dinda Leo Listy / KLATEN

TEMPO.CO, Klaten - Setelah dua pemuka agama Hindu usai melantunkan rangkaian doa, empat perempuan muncul dari bilik Candi Merak yang malam itu, Sabtu, 1 Desember 2018, bermandikan cahaya warna-warni dari lampu sorot di sekelilingnya. Dengan kostum dan riasan yang berbeda satu sama lain, mereka menuruni anak tangga batu dengan langkah pelan nan anggun dan sesekali meliukkan tubuh.

Diiringi musik mendayu dari perpaduan gamelan dan taiko (alat musik tradisional Jepang) yang komposisi oleh Rene Lysloff, dosen Etnomusikologi di University of California Riverside, empat perempuan itu menari sambil berjalan mengitari candi yang berada di Dusun Candi, Desa Karangnongko, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten itu. Dari luar pagar candi, seratusan warga setempat menyaksikan pertunjukan itu tanpa banyak bersuara.

"Performance itu tadi bukan tarian, tapi ritus. Namanya Ritus Dewarasa, mengambil cerita dari Samuderamantana (salah satu bagian dari sekumpulan cerita mitologi agama Hindu)," kata Sri Dwi Wahyuni, pencipta sekaligus salah satu pemeran ritus itu saat ditemui seusai acara. Untuk menciptakan ritus tersebut, seniman asal Kecamatan Bayat, Klaten, yang berdomisili di Yogyakarta itu melakukan riset selama dua bulan untuk menginterpretasi relief, ornamen, patung, hingga letak geografis Candi Merak.

Sri Dwi Wahyuni, seniman asal Kecamatan Bayat, Klaten, pencipta Ritus Dewarasa saat tampil di Candi Merak, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, pada Sabtu malam, 1 Desember 2018. Ritus Dewarasa adalah puncak acara dari kegiatan Wow Day Indonesia di kawasan Candi Merak yang diselenggarakan lulusan Asiaworks untuk merayakan ultah ke-20 lembaga pelatihan kepribadian dari Jakarta itu. Dinda Leo Listy / KLATEN

"Sedangkan untuk musik pengiring ritus, kami melakukan riset selama sekitar tiga bulan," kata Rene Lysloff, suami Dwi. Ritus Dewarasa yang berlangsung selama sekitar 30 menit itu merupakan puncak acara Wow Day Indonesia di kawasan Candi Merak yang diselenggarakan Asiaworks sejak Sabtu lalu.

Asiaworks adalah sebuah lembaga pelatihan kepribadian dari Jakarta. Salah satu lulusan Asiaworks, Teti Aristiawardani, mengatakan Wow Day kali ini diadakan serentak di delapan daerah untuk memeringati ulang tahun Asiaworks ke-20. "Wow Day diselenggarakan oleh para lulusan Asiaworks program leadership (kepemimpinan). Wow Day itu konsepnya fundraising (penggalangan dana)," kata Teti saat ditemui disela acara.

Selama mengikuti pelatihan program leadership, Teti berujar, para peserta Asiaworks langsung menerapkan ilmu yang mereka peroleh dalam kehidupan bermasyarakat. "Pelatihan itu untuk membentuk peserta menjadi true leader, pemimpin yang dapat membawa perubahan yang lebih baik di masyarakat," ujar Teti. Dan, Wow Day merupakan salah satu kegiatan yang menjadi ajang pembuktiannya.

Dua dari empat pemeran Ritus Dewarasa keluar dari bilik Candi Merak dan menuruni anak tangganya saat performance pada Sabtu malam, 1 Desember 2018. Ritus Dewarasa adalah puncak acara dari kegiatan Wow Day Indonesia di kawasan Candi Merak di Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, yang diselenggarakan lulusan Asiaworks untuk merayakan ultah ke-20 lembaga pelatihan kepribadian dari Jakarta itu. Dinda Leo Listy / KLATEN

Untuk menyelenggarakan Wow Day, Teti menambahkan, para lulusan Asiaworks berjuang mengumpulkan dana dari hasil jerih payah mereka sendiri, mulai dari berjualan suvenir hingga mengetuk hati para donatur. "Sebelum puncak acara ini, kami juga mengadakan pelatihan seperti membatik dan melukis payung untuk anak-anak, menghias jalan kampung, dan memberikan sumbangan berupa bak sampah," kata Teti.

Menurut lulusan Asiaworks yang memprakarsai Wow Day di kawasan Candi Merak, Aten, kegiatan tersebut bertujuan mempromosikan Candi Merak sebagai salah satu destinasi wisata alternatif. "Saya memilih Wow Day di sini berkat usulan Mbak Dwi (Sri Dwi Wahyuni), teman Asiaworks dari Jogja. Belum banyak orang yang tahu ada Candi Merak di sini," kata Aten.

Namun, Aten mengakui upayanya mempromosikan Candi Merak melalui Wow Day belumlah optimal karena gaungnya tidak terdengar di Klaten sendiri. "Iya, saya malah nggak mengunggah (posternya) di media sosial," kata Aten sambil tertawa.

Berita terkait

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

1 hari lalu

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

Sejumlah perpustakaan asing milik kedutaan besar negara sahabat di Jakarta berbenah untuk menarik lebih banyak anak muda, khususnya generasi Z.

Baca Selengkapnya

Jadwal dan Harga Tiket Dieng Culture Festival 2024

11 hari lalu

Jadwal dan Harga Tiket Dieng Culture Festival 2024

Dieng Culture Festival 2024, yang bertajuk "The Journey," akan kembali menyapa penggemar budaya dan seni pada Agustus mendatang.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

13 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

17 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

52 hari lalu

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.

Baca Selengkapnya

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

59 hari lalu

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.

Baca Selengkapnya

Candi Prambanan Ditutup Saat Nyepi, Ada Paket Wisata Tawur Agung

5 Maret 2024

Candi Prambanan Ditutup Saat Nyepi, Ada Paket Wisata Tawur Agung

Candi Prambanan sebagai Warisan Budaya Dunia menjadi lokasi utama rangkaian menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946

Baca Selengkapnya

Memaknai Hari Raya Galungan di Candi Prambanan

29 Februari 2024

Memaknai Hari Raya Galungan di Candi Prambanan

Umat Hindu dari Yogyakarta dan Jawa Tengah mengikuti prosesi Galungan di kawasan Candi Prambanan. Ini merupakan perayaan ketiga di candi ini.

Baca Selengkapnya

Umat Hindu di Yogyakarta dan Jawa Tengah Rayakan Galungan di Candi Prambanan

29 Februari 2024

Umat Hindu di Yogyakarta dan Jawa Tengah Rayakan Galungan di Candi Prambanan

Perayaan prosesi Galungan di Candi Prambanan tahun ini menjadi yang ketiga kalinya sejak terbitnya Nota Kesepakatan Empat Menteri dan Dua Gubernur.

Baca Selengkapnya

Pagelaran Sabang Merauke 2024 Cari 22 Penari Berbakat Lewat Audisi Online

25 Februari 2024

Pagelaran Sabang Merauke 2024 Cari 22 Penari Berbakat Lewat Audisi Online

Didik Nini Thowok hingga Isyana Sarasvati akan menjadi juri untuk audisi penari Pagelaran Sabang Merauke 2024.

Baca Selengkapnya