Adrian Yunan Akan Tampil di Acara penyandang disabilitas UNESCO

Reporter

Tempo.co

Editor

Aisha Shaidra

Sabtu, 1 Desember 2018 14:23 WIB

Musikus Adrian Yunan dipastikan akan menjadi pengisi acara UNESCO/ Emir Jaber Al Ahmad Al Jaber Al Sabah Prize for Digital Empowerment of Persons with Disabilities. (Shindu Alpito)

TEMPO.CO, Jakarta - Musikus-difabel Adrian Yunan menjadi salah satu pengisi acara UNESCO/Emir Jaber Al Ahmad Al Jaber Al Sabah Prize for Digital Empowerment of Persons with Disabilities. Agenda tersebut merupakan ajang penghargaan bagi para penyandang disabilitas yang berperan penting dalam pemberdayaan kehidupan di beberapa bidang yang terhubung dengan aspek sosial.

Adrian akan berangkat ke Paris pada Ahad, 2 Desember 2018. Dalam acara tersebut, mantan personel Efek Rumah Kaca ini akan tampil pada 3 Desember 2018, dengan format trio bersama gitaris Reza Ryan dan multi-instrumentalist Roy Haris Chandra.

Selain Adrian dari Indonesia, terdapat musisi dari lima negara lain yang berpartisipasi dalam acara ini, yaitu dari Singapura, Jepang, Mauritius, Perancis dan Swiss. Akan ada tiga lagu yang ia bawakan dari debut albumnya, Sintas. Tiga lagu itu yaitu Mainan, Lari, dan Ruang yang Sama.

“Buat gue, hal ini besar impact-nya. Gue jadi tambah percaya diri dan tambah semangat. Dua hal yang sangat penting dari acara itu adalah tampil bermusik dan wawancara," ujar Adrian Yunan berdasarkan keterangan pers yang diterima Tempo, Sabtu, 1 Desember 2018.

Untuk memperkenalkan identitas Indonesia, Adrian mengaransemen ulang lagu Mainan dan Lari dengan melibatkan instrument tradisional, yaitu seruling Sunda, karinding, rebana Aceh dan angklung.

Advertising
Advertising

Adrian berharap ia bisa membagi pengalamannya sebagai penyandang disabilitas di Indonesia. "Sejujurnya di Indonesia para penyandang disabilitas masih belum mendapat perhatian yang baik,” ungkap Adrian. Berdasarkan pengalamannya menjadi seorang difabel, Adrian merasa belum mendapati fasilitas publik atau pelayanan yang cukup untuk mendukung segala aktivitas di ruang publik. Adrian tak pernah membayangkan akan mengalami kebutaan saat dirinya dewasa.

Musikus Adrian Yunan dipastikan akan menjadi pengisi acara UNESCO/ Emir Jaber Al Ahmad Al Jaber Al Sabah Prize for Digital Empowerment of Persons with Disabilities. (Shindu Alpito)

Namun ia menuturkan meski kini penglihatannya telah diambil namun tak sedikit pun rahmat Tuhan yang hilang. "Para difabel harus tetap bersyukur. Kalau kita bersyukur, pikiran jadi positif. Tetap jalani kehidupan, meningkatkan kualitas hidup seperti orang normal lain,” kata Adrian. Sejak 2005, indra penglihatan Adrian kian memburuk hingga akhirnya tidak dapat melihat. Terdapat beberapa diagnosa berbeda dari kondisi ini. Pada 2010, Adrian sempat memeriksakan kondisinya di salah satu rumah sakit di Singapura. Dokter menyebut permasalahan penglihatan Adrian disebabkan serangan virus toksoplasma.

Adrian Yunan dikenal sebagai mantan bassist Efek Rumah Kaca. Bersama Efek Rumah Kaca, Adrian merilis album self-titled Efek Rumah Kaca (2007), Kamar Gelap (2008), dan Sinestesia (2015). Tidak lama setelah album Sinestesia dirilis, Adrian memutuskan solo karier.

Baca: Cerita Kemenangan Adrian Yunan

UNESCO/Emir Jaber Al Ahmad Al Jaber Al Sabah Prize for Digital Empowerment of Persons with Disabilities merupakan ajang penghargaan tingkat dunia untuk para penyandang disabilitas yang punya peranan penting dalam pemberdayaan kehidupan di bidang teknologi dan komunikasi informasi yang terkait dengan aspek sosial. Penghargaan ini telah berlangsung sejak 2002 dan didukung penuh oleh pemerintah Kuwait. Nama penghargaan sendiri diambil dari Emir Kuwait (1977-2006).

Berita terkait

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

2 hari lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

3 hari lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

11 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

11 hari lalu

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

Indonesia berpotensi menambah daftar geopark yang masuk jejaring UNESCO

Baca Selengkapnya

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

13 hari lalu

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

Ada sejumlah hati penting tentang buku dan literasi. Di tingkat internasional, ada hari buku sedunia setiap 23 April

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

13 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

14 hari lalu

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

17 hari lalu

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

24 hari lalu

18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

Geopark apa saja yang termasuk dalam 18 geopark yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark baru

Baca Selengkapnya

Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

24 hari lalu

Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

UNESCO Global Geopark merupakan kawasan geografis yang memiliki signifikansi geologi internasional

Baca Selengkapnya