Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Kemenangan Adrian Yunan

Penampilan Adrian Yunan sebagai pembuka konser Duo folk AriReda
Penampilan Adrian Yunan sebagai pembuka konser Duo folk AriReda "Suara dari Jauh", musikalisasi karya puisi sastrawan Goenawan Mohamad di Gedung Kesenian Jakarta, 23 Maret 2017. Konser ini untuk merayakan peluncuran album AriReda "Suara dari Jauh. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Lagu ini terdengar riang. Ada nuansa nada sederhana yang menarik ingatan pada masa kanak-kanak. Gitar dan trompet menjadi bunyi yang cukup mendominasi lagu berjudul Mainan ini. Namun lagu pada urutan keenam yang hanya berdurasi 2.55 menit tersebut tak sesederhana kemasannya. Lagu ini mengaduk emosi Adrian Yunan Faisal dalam proses penciptaan.

Adrian berkisah, ketika itu ia sedang berjalan dan tak sengaja menginjak mainan anaknya. "Tapi anak gue enggak nangis waktu gue injak mainannya, dia malah datang ke gue dan ngasih mainannya, gimana enggak makin nangis?" ujar Adrian sebelum memainkan lagu ini saat peluncuran album solonya di Paviliun 28, Petogogan, Ahad, 4 Juni lalu. Ya,  pemain bas grup band Efek Rumah Kaca itu meluncurkan album solonya yang berjudul Sintas. "Lagu ini sebagai permintaan maaf kepada anak gue."

Tak hanya masalah itu. Dengarkan juga tembang berjudul Alzheimer. Lagu ini tercipta ketika ia berada dalam momen yang paling mengecewakan dalam hidupnya, yakni ketika ibunya terkena Alzheimer. Alzheimer adalah gangguan di dalam otak yang mengakibatkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku penderita. Ada nuansa sendu, sedih, dan kecewa dalam nada-nada yang membentuk lagu ini.

"Saya berharap Ibu jangan sampai lupa. Sebab, hanya kepada ibu saya dapat mencurahkan segalanya dan bertukar cerita," ujarnya.

Dua lagu ini memang cukup menyentuh saat didengar dan disimak lirik-liriknya. Adrian mengakui ibu, anak, istri, dan interaksi kesehariannya bersama mereka menjadi sumber inspirasi dalam album solonya tersebut.

Apa yang dialaminya pun tak luput dari coretan lirik dalam delapan lagu lainnya. Tak mudah bagi Adrian mengarungi cobaan hidup. Pada 2010, ia perlahan mengalami kehilangan indra penglihatan hingga pada 2012 mengalami kebutaan total akibat serangan virus toksoplasma. Itu membuat dia terpaksa mengurangi kegiatan bermusiknya bersama grup tercintanya tersebut dan memilih berkarya di rumah.

Ia melewati hari-hari sembari terus berobat dan beradaptasi dengan kondisi kesehatan dan penglihatannya dengan musik serta menciptakan instrumen musik akustik. "Saat itu saya merasa amat terpukul hingga pada titik terendah. Saya hanya hidup di atas tempat tidur tanpa melakukan apa pun," ujarnya, mengenang saat itu.

Hingga suatu pagi, Adrian terbangun dari sebuah mimpi yang kurang jelas, tapi itulah momentum ketika ia terbangun dan bertekad untuk bangkit. Saat itu, terpikir apakah dia akan melanjutkan hidup sebagai orang yang kalah atau menang.

Akhirnya dia menemukan cara menetralkan fisik dan mentalnya untuk menjadi lebih baik, yakni dengan menulis lagu. Kegiatan ini sebenarnya sudah menjadi aktivitas rutin sejak di bangku SMA, sebelum Efek Rumah Kaca terbentuk. Namun apa yang dia tulis saat itu, di tengah kondisi sakitnya, menjadi terapi bagi jiwanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Simaklah lagu berjudul Mikrofon dan Ruang yang Sama. Tembang Mikrofon dengan sentuhan dari keyboard, efek elektronik, dan gitar bernada kalem di awal tapi kemudian menjadi lebih ceria. Liriknya singkat dan sederhana.

Adapun pada lagu Ruang yang Sama, nada dari keyboard, trompet, dan perkusi memberikan warna yang harmonis. Lagu inilah yang menggambarkan orang-orang disabilitas yang tetap dapat berkarya, bahkan melakukan kegiatan yang sama dengan orang pada umumnya. "Karena melihat tak selalu dengan mata, mendengar tidak selalu dengan telinga, dan berjalan tidak selalu melangkah," ujar Adrian.

Lirik-lirik dan nada yang disodorkan Adrian merupakan cerita pergulatan batinnya di tengah keterpurukan, yang kontemplatif dan menyemangati diri seperti pada tembang Lari, Komedi Situasi, atau Tak Ada Histeria. Judul album Sintas yang berarti bertahan hidup dari situasi yang tak diinginkan menjadi bukti Adrian menyikapi kekurangannya, beradaptasi, bertahan hidup, dan keluar menjadi seorang penyintas yang tangguh.

Namun awalnya lagu-lagu yang ditulis sebagai terapi ini tak terpikir untuk direkamnya. Ada beberapa lagu yang masuk album ketiga Efek Rumah Kaca, Sinestesia. Banyak juga yang tak jelas nasibnya. Lagu-lagu ini menarik perhatian vokalis grup band tersebut, Cholil Mahmud. Dia melempar ide untuk mengumpulkan materi lagu Adrian menjadi album solo. Itu membuat Adrian bersemangat memilih lagu yang akan direkam.

Album yang kental dengan era 1980-an itu menjadi harapan baginya bisa melewati kesulitan dan jalan keluar. "Dari awal saya baru memulai kembali menulis lagu saat saya jatuh sakit. Saya yakin akan bisa melewatinya." DIAN YULIASTUTI|CHETA NILAWATY

Sintas

Produksi: Pelampung Record

Lagu:
- Mikrofon
- Lari
- Parti & Partner
- Terminal Laut 
- Komedi Situasi
- Mainan
- Ruang yang Sama
- Tak Ada Histeria
- Alzheimer

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Sandiaga Uno Kagumi Lagu Baru Sara Fajira yang Angkat Budaya Indonesia

8 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan penyanyi Sara Fajira. Dok: Kemenparekraf
Sandiaga Uno Kagumi Lagu Baru Sara Fajira yang Angkat Budaya Indonesia

Sandiaga Uno menawarkan Sara Fajira untuk dapat bekerjasama dalam penggarapan albumnya bersama Kemenparekraf.


Resital Farman Purnama di Peluncuran Album Seriosa Tembang Puitik Indonesia Vol.01

9 hari lalu

Farman Purnama menjelang konser di peluncuran album seriosa Tembang Puitik Indonesia Vol.1 di Selasar Sunaryo Art Space Bandung, Ahad, 28 Mei 2023. TEMPO/ANWAR SISWADI
Resital Farman Purnama di Peluncuran Album Seriosa Tembang Puitik Indonesia Vol.01

Dengan lahirnya album ini, Farman Purnama berharap seriosa yang muncul kembali dalam bentuk musik digital bisa dicintai oleh generasi muda.


Kim Hyun Joong Comeback Lewat Album My Sun, Gambarkan 3 Matahari dalam Hidupnya

28 Februari 2023

Kim Hyun Joong. Foto: Instagram/@hyunjoong860606
Kim Hyun Joong Comeback Lewat Album My Sun, Gambarkan 3 Matahari dalam Hidupnya

Kim Hyun Joong menceritakan tentang seorang anak yang tumbuh dan belajar soal beratnya kehidupan lewat mengobservasi sang ayah di karya terbarunya.


Barasuara Buka Gerbang Baru Setelah 10 Tahun Lewat Merayakan Fana

17 Februari 2023

Barasuara yang terdiri dari Iga Massardi (vokal, gitar), Marco Steffiano (drums), TJ Kusuma (gitar), GeraldSitumorang (bas), Puti Chitara dan Asteriska (vokal). Dok. Hu Shah Records
Barasuara Buka Gerbang Baru Setelah 10 Tahun Lewat Merayakan Fana

Barasuara menggandeng Erwin Gutawa untuk mengisi bagian orkestra di lagu Merayakan Fana, single kedua dari album ketiga yang akan datang.


Slank Segera Masuk Dapur Rekaman, Tahun Ini Siapkan Album Baru

29 Januari 2023

Pemain bass grup Slank, Ivan Kurniawan Arifin atau Ivanka Slank saat ditemui di Bandung, Sabtu 28 Januari 2023. TEMPO/ANWAR SISWADI
Slank Segera Masuk Dapur Rekaman, Tahun Ini Siapkan Album Baru

Selama rekaman untuk album terbarunya nanti, Slank harus mengosongkan jadwal tur dan konser. Ivanka Slank sedikit memberi bocoran.


Pharrell Williams dan BTS Bakal Kolaborasi di Album Phriends

2 November 2022

RM BTS dan Pharrell Williams. Foto: Instagram/@rollingstone
Pharrell Williams dan BTS Bakal Kolaborasi di Album Phriends

Pharrell Williams juga menawarkan untuk bekerja dengan RM BTS di album solonya yang akan datang.


Album Midnights Taylor Swift Pecahkan Rekor Penjualan 1,2 Juta Unit dalam 3 Hari

26 Oktober 2022

Taylor Swift. Foto: Instagram/@taylorswift
Album Midnights Taylor Swift Pecahkan Rekor Penjualan 1,2 Juta Unit dalam 3 Hari

Album Midnights milik Taylor Swift sudah terjual 1,2 juta unit dalam semua format, termasuk digital dan CD hanya dalam waktu tiga hari sejak dirilis.


Lalahuta Maknai Kesendirian Lewat Lagu Baru, Terinspirasi dari Kisah Banyak Orang

9 Oktober 2022

Lalahuta. Dok. Lalahuta.
Lalahuta Maknai Kesendirian Lewat Lagu Baru, Terinspirasi dari Kisah Banyak Orang

Bagi Lalahuta, kesendirian adalah suatu proses untuk berjuang sekaligus mencari pemahaman baru akan situasi dan kondisi yang ada di sekitar.


Kisah Hidup Rinni Wulandari dan Jevin Julian Dirangkum di Album Debut Soundwave

25 Agustus 2022

Grup musik Soundwave beranggotakan Jevin Julian dan Rinni Wulandari. Dok. Soundwave.
Kisah Hidup Rinni Wulandari dan Jevin Julian Dirangkum di Album Debut Soundwave

Direncanakan Rinni Wulandari dan Jevin Julian sejak 5 tahun lalu, album debut ini dapat disebut sebagai bentuk identitas Soundwave yang baru.


Nadhif Basalamah Rangkum Rasa Gembira dan Tidak Pasti di Wonder in Time

16 Juli 2022

Nadhif Basalamah. Dok. Istimewa.
Nadhif Basalamah Rangkum Rasa Gembira dan Tidak Pasti di Wonder in Time

Nadhif Basalamah mengatakan lima lagu dalam Wonder in Time sangat personal untuk banyak orang yang terlibat dalam proses penggarapan EP ini.