Sutradara Joko Anwar saat menghadiri malam penganugerahan Festival Film Tempo 2017 di Epicentrum XXI Jakarta, 27 November 2017. Joko Anwar sutradara Pengabdi Setan masuk nominasi Sutradara Pilihan Tempo bersama Mouly Surya dalam Film Marlina Si Pembunuh, Edwin dalam Film Posesif, Kamila Andini dalam Film The Seen and Unseen serta Wicaksono Wisnu Legowo dalam Film Turah. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta - Pengabdi Setan karya sutradara Joko Anwar membuat catatan tersendiri di tangga box office film Indonesia. Dengan 4,2 juta penonton, Pengabdi Setan menjadi film horor Indonesia terlaris sepanjang masa.
Kesuksesan Pengabdi Setan tentu memunculkan isu soal sekuelnya. Apalagi film-film Indonesia horor laris lain selama 2017, seperti Danur dan Jailangkung, turut diproduksi lanjutannya.
Terkait dengan sekuel Pengabdi Setan, Joko belum bisa berkomentar banyak. Dia mengaku belum ada diskusi mendalam tentang hal tersebut.
"Belum diomongin. Ya, kalau pun ada, aku pasti akan cari cara buat filmnya lebih baik lagi," ujarnya setelah konferensi pers perilisan film Pengabdi Setan dalam layanan iflix, di Tugu Kunstkring Paleis, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 19 Februari 2018.
Pembuatan sekuel Pengabdi Setan tidak semudah itu. Joko memerlukan antusiasme tersendiri sehingga bisa memproduksi film secara maksimal. "Kalau aku, buat film, kupu-kupu di perut harus berubah menjadi godzilla di dada," katanya.
Sekuel Pengabdi Setan memang belum memiliki kejelasan. Namun Joko sudah siap memproduksi film lain. "Sekarang shooting film ‘Mother's Love’ untuk tayang di stasiun televisi HBO. Ini film drama, tapi ada sentuhan horor. Pemainnya Marissa Anita terus ceritanya tentang perempuan yang menemukan banyak anak diculik," tuturnya.
