TEMPO.CO, Jakarta - Musikus Indonesia, Yockie Suryo Prayogo, meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro, Tangerang Selatan, pada Senin, 5 Februari 2018, pukul 07.35 WIB. Kabar duka langsung didengar oleh pengamat musik Bens Leo.

Baca: Musikus Yockie Suryoprayogo Meninggal

“Pagi ini saya dengar kabar duka justru dari rekan-rekan yang tanggal 24 Desember kemarin menggelar acara Pagelaran Sang Bahaduri di Taman Ismail Marzuki untuk penggalangan dana dan katanya dapat Rp 514 juta langsung diserahkan ke beliau,” kata Bens Leo, ketika ditemui di RSPI Bintaro, Senin.

Mantan jurnalis tersebut juga mengungkapkan, sebelum meninggal, kondisi Yockie sudah lebih baik dan diperbolehkan terapi di rumah. “Tapi kata Mbak Tiwi, istrinya, hari Sabtu kemarin Yockie dibawa lagi ke sini karena pendarahan di bagian bawah dubur. Mbak Tiwi juga bilang kalau kondisinya memang naik turun,” ucap Bens Leo.

Menurut Bens Leo, meninggalnya Yockie merupakan kehilangan besar bagi industri musik Indonesia. “Ini kehilangan besar karena saya kenal Mas Yockie sejak awal-awal menjadi wartawan. Sekitar tahun ‘75, waktu itu Yockie masih bergabung di Godbless dan mereka tur ke Sumatera,” ujarnya.

Bens Leo mengaku diajak dalam tur Sumatera karena merupakan wartawan musik pertama yang sering jalan bersama. “Setelah tur Sumatera itu, saya sempat mengusulkan Godbless bisa mendampingi band dari Inggris, Deep Purple, yang akan perform di GBK, dan ternyata usulan itu diterima,” katanya mengenang peristiwa bertahun-tahun lampau itu.

Yockie Suryo Prayogo meninggal di usia 63 tahun. Rencananya, jenazah Yockie dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat.