Pandangan APROFI dan LSF Terkait Film Naura

Reporter

Aisha Shaidra

Editor

Aisha Shaidra

Jumat, 24 November 2017 01:15 WIB

Film Naura & Genk Juara The Movie

TEMPO.CO, Jakarta -Asosiasi Produser Indonesia (APROFI) turut menyampaikan pandangan terhadap penilaian netizen yang kadung viral di media sosial mengenai film musikal anak Naura & Genk Juara.

Melalui siaran pers yang duterima Tempo, Ketua Umum Asosiasi Produser Indonesia (APROFI), Fauzan Zidni menanggapi bahwa film Naura adalah film yang bagus untuk anak. Film ini mengajari mencinta alam, mencintai ilmu pengetahuan, dan mengajarkan soal kerja sama dan persahabatan.

Fauzan menyayangkan tuduhan yang disampaikan terhadap sutradara Eugene Panji yang dianggap menistakan agama lewat filmnya itu. “Saya cuma berharap pihak yang ramai membuat ini menjadi kontroversi untuk menonton kembali filmnya, lalu menilai dengan pikiran jernih," tutur Fauzan.

Menurutnya, jangan sampai apa-apa langsung dituduhkan penistaan agama. Fauzan mengimbau agar penonton bisa lebih bijak memisahkan antar karya seorang pembuat film dengan pilihan politik yang pernah dia pilih.

Hal tersebut berawal dari munculnya komentar seorang netizen pasca menintin film karya Eugene Panji. Netizen bernama Nina Asterly, mengkritik soal tokoh antagonis dalam film. Penggambaran tokoh dan celetukan yang diucapkan spontanitas si tokoh dianggap Nina mendiskreditkan agama Islam.

Pendapatnya tersebut lantas viral dan mendapat tanggapan dari netizen lainnya. Di antaranya muncul pula petisi yang diinisiasi Windi Ningsih dan sudah ditandatangani hampir 50 ribu orang untuk menghentikan film anak yang dianggap telah melecehkan agama.

Ketua Umum Indonesian Film Director Club (IFDC) Lasja F. Susatyo pun turut menanggapi hal tersebut. Menurutnya film Naura adalah film yang sehat untuk tontonan anak-anak. "Sudah lama Indonesia tidak memiliki film musikal dan Eugene sudah membuat karya yang sangat baik. Harus kita apresiasi.” Kata Lasja.

Ia mengajak maayarakat untuk menjadi bangsa yang toleran dan tidak menjadi bangsa pemarah. Penggunaan dalil penistaan agama untuk hal yang paling innocent seperti tontonan anak menurutnya bisa menyuburkan bibit kebencian dari rasa curiga sejak usia dini. "Ibu yang bijak adalah kunci dari pendidikan toleransi di negara ini,” ujar Lasja.

Ketua Lembaga Sensor Film, Ahmad Yani Basuki pun telah lebih dulu menyampaikan pandangannya. Ia menyamoaikan pandangan yang cukup panjang melalui ketwrangan pers.

Ahmad Yani mengatakan, karakter tiga orang penjahat dalam film ini memang ada yang ditampilkan bercambang dan bertampilan agak kasar, sebagaimana layaknya tampilan penjahat pada umumnya. Satu di antaranya memakai celana pendek dan bukan celana cingkrang. "Oleh karena itu jauhlah dari gambaran saudara-saudara kita yang sering dipandang sebagai radikal atau teroris, karena jenggot dan model celananya," ujar Ahmad Yani.

Ia melanjutkan sebagai film berlatar Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim, bisa-bisa saja penjahatnya beragama Islam. Sama wajarnya jika dalam negara yang mayoritas penduduknya non muslim penjahat non muslim. Hal ini menurutnya seperti dalam film Home Alone.

Demikian halnya saat si penjahat merasa ketakutan lalu berdoa namun salah membaca doa. Dari adegan tersebut menurut Ahmad Yani tidak ada penggambaran spesifik atau kesan penegasan bahwa muslim itu jahat.

"Tidak bedanya jika ada film tentang kasus korupsi lalu koruptornya di dalam bui berdoa atau shalat, itu sama sekali tak berarti merepresentasikan Islam/umat Islam itu jahat. Bagi LSF, tidak terlihat adanya bagian yang secara jelas mendiskreditkan Islam?"

Lantas menurut Ahmad Yani jika penggambaran dalam beberapa adegan di film Naura & Genk Juara dihubungkan dengan penistaan agama, rasanya hal itu menjadi spekulasi yang terlalu jauh. "Kita tahu kalau penjahatnya muslim pun ya hanya karena dia baca doa itu. Ketika akhirnya si penjahat terkepung, salah satunya memang membaca istighfar. Tetapi sekali lagi, bagi LSF, itu tdak serta merta menggambarkan pelecehan dan penistaan terhadap Islam," terang Ahmad Yani.

Atas nama LSF, Ahmad Yani menganjurkan masyarakat untuk memahami film Naura & Genk Juara dengan menontonnya terlebih dahulu. Mengingat banyak kritik yang kemudian hadir namun belakangan diketahui rata-rata belum menyaksikan filmnya seperti apa. "Kiranya memang perlu menonton langsung filmya. Dan akan semakin baik kalau pernah menonton film Petualangan Sherina, Home Alone dan atau Jenderal Kancil yang diperankan Ahmad Albar di masa kecilnya dahulu."

Produser film Naura & Genk Juara, Amalia Probowo pun berharap agar masyarakat bisa bertindak lebih bijak. Sebagai seorang ibu, Amalia menuturkan pembuatan film musikal ini semata-mata untuk membayar kerinduan dan keinginannya agar anak-anak zaman sekarang juga punya memori tentang tontonan yang edukatif. "Saya seorang muslim, tidak mungkin saya membuat film untuk menistakan agama saya sendiri. Ini murni karena saya ingin anak-anak saya juga punya tontonan yang bagus," ujar Amalia.

Berita terkait

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

1 hari lalu

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

2 hari lalu

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

3 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

9 hari lalu

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be

Baca Selengkapnya

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

11 hari lalu

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

12 hari lalu

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.

Baca Selengkapnya

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

14 hari lalu

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.

Baca Selengkapnya

Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

16 hari lalu

Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal

Baca Selengkapnya

7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

18 hari lalu

7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.

Baca Selengkapnya

Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

18 hari lalu

Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya