Ratusan Naskah Kuno Minangkabau Disimpan di Tempat Ini  

Reporter

Selasa, 29 Desember 2015 17:45 WIB

Petugas konservasi naskah kuno memeriksa tingkat kerusakan pada lembar Al Quran dari Kuningan buatan KH Ajlani tahun 1733 di Museum Sri Baduga, Bandung, Jawa Barat, 3 Juli 2015. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, PADANG - Mulai hari ini, koleksi ratusan naskah kuno Minangkabau yang dikumpulkan para peneliti dari Universitas Andalas akan memiliki tempat penyimpanan baru, yaitu Minangkabau Corner. Tempat ini berada di lantai tiga Gedung Perpustakaan Universitas Andalas. Minangkabau Corner kelak akan dikembangkan menjadi Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebudayaan Minangkabau.

Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat dari Kementerian Riset Teknologi Ocky Karna pagi tadi meresmikan “rumah baru bagi naskah kuno Minangkabau” ini bersama Gubernur Terpilih Sumatera Barat, Iwan Prayitno. “Naskah kuno berserakan. Narasi kita mandek di naskah kuno. Di cerita rakyat. Lalu saya dan teman-teman di sini berpikir bagaimana agar ini dikembangkan, dikaitkan dengan kehidupan masa sekarang,” kata Ketua Minangkabau Center, Pramono, Selasa, 29 Desember 2015.

Menurut Pramono, ide mendirikan Minangkabau Corner ini bermula pada 2013. Saat itu naskah kuno mulai didigitalisasikan para peneliti di Universitas Andalas. “Jadi cita-citanya Minangkabau Corner itu menjadi pusat pelestarian, penyelamatan, dan pengembangan naskah kuno agar teks klasik itu bisa dinikmati generasi hari ini. Siasatnya, alih media ke IT, dijadikan film dokumenter dan komik. Sebagian pekerjaan kami sudah bisa dinikmati di sini,” ujarnya.

Naskah kuno di Minangkabau Corner sudah dalam bentuk digital. Meski demikian, di tempat ini tersimpan pula 70 naskah kuno asli yang dibeli para peneliti dari masyarakat menggunakan iuran.

Pramono dan peneliti di Universitas Andalas mulai meneliti dan menelusuri jejak-jejak naskah kuno sejak 2004. Hingga saat ini, para peneliti telah mengumpulkan hampir 1.000 manuskrip kuno yang terancam rusak oleh cuaca, hama, dan penjualan ilegal ke kolektor asing yang kemudian menjualnya ke pasar barang antik di luar negeri.

Naskah kuno dengan aksara Arab Melayu itu tidak melulu berisi tentang agama Islam, tetapi juga tentang sejarah lokal, karya sastra, dan pengobatan tradisional yang ditulis pada awal abad ke-18 hingga awal abad ke-20. “Yang lebih tua belum kami temukan karena tradisi kultural lisan di Minangkabau sangat kuat,” katanya. Meski demikian, hampir seribu naskah kuno yang dikumpulkan ini, kata dia, menggambarkan adanya tradisi intelektual yang cukup kuat di Tanah Minang.

Selain naskah kuno, pengunjung bisa menikmati foto-foto prosesi adat karya Edy Utama, fotografer dan budayawan Sumatera Barat, di ruang galeri.

FEBRIANTI

Berita terkait

Wali Kota Padang, Kepala BNPB, dan Gubernur Sumbar Tanam 100 Pohon Cemara Laut

6 hari lalu

Wali Kota Padang, Kepala BNPB, dan Gubernur Sumbar Tanam 100 Pohon Cemara Laut

Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2024 dimulai dengan penanaman 100 pohon cemara laut secara simbolis oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto

Baca Selengkapnya

Kota Padang Kuatkan Fase Prabencana pada Peringatan HKBN

6 hari lalu

Kota Padang Kuatkan Fase Prabencana pada Peringatan HKBN

Pemerintah Kota Padang memperkuat fase Pra bencana guna meminimalisir kerusakan dan korban bencana.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

7 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

10 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Sustain Market di Kota Padang dan Mengenal Gaya Hidup Ramah Lingkungan

11 hari lalu

Berkunjung ke Sustain Market di Kota Padang dan Mengenal Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Selain barang-barang ramah lingkungan, di acara ini juga terdapat jualan buku bekas.

Baca Selengkapnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Apa Prediksi Para Pakar?

12 hari lalu

Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Apa Prediksi Para Pakar?

Putusan sidang sengketa Pilpres 2024 akan dibacakan Senin, 22 April 2024. Berikut prediksi para pakar.

Baca Selengkapnya

Pakar Politik Unand Prediksi Putusan MK Akan Gunakan Prinsip Ultra Petitum dalam Sengketa Pilpres 2024, Ini Maksudnya

12 hari lalu

Pakar Politik Unand Prediksi Putusan MK Akan Gunakan Prinsip Ultra Petitum dalam Sengketa Pilpres 2024, Ini Maksudnya

MK akan bacakan hasil putusan sidang PHPU sengketa Presiden 2024. Pengamat Politik Unand prediksi penggunaan prinsip ultra petitum dalam Putusan MK.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

13 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

18 hari lalu

Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

Kota Padang punya beberapa destinasi wisata religi antara lain Masjid Raya Sumatera Barat, Masjid Al Hakim, dan Masjid Raya Ganting. Ini istimewanya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kampung Keling di Sumatera Barat dan Masjid Muhammadan

37 hari lalu

Mengenal Kampung Keling di Sumatera Barat dan Masjid Muhammadan

Masjid Muhammadan didirikan oleh komunitas muslim Tamil India pada abad ke 19.

Baca Selengkapnya