Film "Racing Extinction": Buka-bukaan Perihal Pengrusakan Alam

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 1 Desember 2015 14:51 WIB

Sejumlah anak berfoto dengan boneka berbentuk hiu saat mahasiswa Kelautan Universitas Diponegoro Semarang berkampanye penyelamatan Hiu di jalan Pahlawan, Semarang, Jawa Tengah, 15 November 2015. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Perubahan iklim dan rusaknya ekosistem adalah serangkaian kejadian yang tak bisa terpisahkan saat alam berada di ambang kepunahan, seperti yang digambarkan dalam film dokumenter "Racing Extinction" karya Louie Psihoyos. The Cove adalah tim yang terdiri atas seniman dan aktivis lingkungan.

Tim ini mengungkap bagaimana era kepunahan besar-besaran sedang terjadi. Jutaan tahun lalu dinosaurus punah akibat adanya benda langit yang jatuh ke bumi. Namun masalah kepunahan masa kini bukan hal besar yang terjadi tiba-tiba, melainkan pengrusakan yang terus-menerus dan berpengaruh paling besar selama 50 tahun terakhir. Dari film tersebut diceritakan bagaimana sebenarnya kegiatan sehari-hari yang dianggap biasa justru berkontribusi terhadap kerusakan alam beserta ekosistemnya.

Kegiatan di tepi pantai yang berorientasi pada uang menyebabkan masalah serius, seperti terancamnya hewan langka yang dilindungi, mulai dari hiu paus hingga pari manta. Selain itu, kegiatan pengeboran pantai dan tingginya produksi gas metana menimbulkan masalah yang mengakibatkan penurunan kualitas alam. Beberapa tempat seperti Cina, Hong Kong, dan Indonesia menjadi bukti bagaimana kerusakan alam tak dipedulikan demi uang.

Di Cina dan Hong Kong, pusat penjualan obat herbal menjadi tempat yang paling sadis terhadap keragaman hayati di dunia. Pasalnya, ribuan sirip hiu dan bagian tubuh pari manta dikeringkan untuk dijadikan ramuan. Kuatnya kepercayaan di masyarakat membuat rantai produksi di tempat pembuatan obat herbal tak bisa terputus. Begitu pula yang terjadi di Indonesia, yaitu di Nusa Tenggara Timur. Nelayan ramai-ramai menangkap pari manta dan hiu lalu mengirimnya ke Cina dan Hong Kong agar mendapat bayaran lebih dari tangkapannya. Tak hanya berakhir di tempat obat, sirip-sirip hiu juga masuk ke restoran mewah dalam bentuk sup.

Di Amerika Serikat dan Cina, makanan ini sebenarnya bukan disantap untuk tujuan kesehatan, melainkan menunjukkan harga diri dan kelas. Louie menunjukkan bukan cuma film drama yang bisa membuat emosi tersentuh. Kisah hewan-hewan yang tersakiti dan menjadi korban atas keserakahan manusia bisa membuat air mata menetes. Terutama, saat gambar ribuan pasang sirip hiu terhampar di sebuah tempat pengolahan obat, dan gambar hiu yang berjuang hidup karena sepasang siripnya telah dipotong.

Menariknya lagi, ditampilkan teknologi canggih yang bisa menggambarkan keadaan jalan, gedung, serta kegiatan rutin manusia yang terjadi dan meninggalkan jejak emisi karbon. Menurut Louie, tak ada lagi waktu untuk menunggu kapan waktu yang tepat untuk menjaga alam selain sekarang. Pasalnya, keputusan yang dibuat akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan bumi beserta isinya.

"Tidak ada waktu yang lebih penting di dunia daripada hidup kita saat ini--keputusan yang kita buat dalam beberapa tahun ke depan akan berdampak bagi bumi dan spesies hewan selama jutaan tahun," ujarnya dari keterangan pers. Film dokumenter "Racing Extinction" tayang di Discovery Channel pada Rabu, 2 Desember 2015 pukul 20.00.

BISNIS







Berita terkait

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

5 jam lalu

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

Film horor Vina: Sebelum 7 Hari disutradarai oleh Anggy Umbara akan rilis pada 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

2 hari lalu

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Sutradara Hanung Bramantyo menyebut film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa awalnya hadir delam dua versi, 21+ dan 17+.

Baca Selengkapnya

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

7 hari lalu

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

8 hari lalu

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

9 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

15 hari lalu

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be

Baca Selengkapnya

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

16 hari lalu

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

18 hari lalu

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.

Baca Selengkapnya

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

20 hari lalu

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.

Baca Selengkapnya

Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

22 hari lalu

Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal

Baca Selengkapnya