Buwas Ingin Hapus Rehabilitasi, Ini Kata Bimbim Slank  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 15 September 2015 09:20 WIB

Personil Slank Bimbim didampingi Bunda Iffet menjelaskan kepada wartawan terkait persiapan Konser Drugs Free Asia - Afrika di markas Slank, Potlot, Jakarta, 13 April 2015. Konser tersebut mengajak pengguna dan korban narkoba untuk bebas dari ketergantungan narkoba. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum dilantik menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional, Komisaris Jenderal Budi Waseso telah membuat pernyataan bahwa rehabilitasi bagi pecandu narkoba perlu dihapuskan karena dapat dijadikan alasan bagi bandar untuk berlindung dari hukum.

Menurut Bimbim, pentolan sekaligus penggebuk drum grup musik Slank, pernyataan Budi Waseso ada benarnya. "Konteks bahasanya sebetulnya itu orang (Budi Waseso) baik, kok. Rehabilitasi menjadikan bandar berlindung dari hukuman, itu benar juga," ujar pria bernama lengkap Bimo Setiawan Almachzumi ini kepada Tempo saat dijumpai di gedung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta Pusat, Senin, 14 September 2015.

Baca juga:
Seru, Giliran Fadli Zon Serang Titik Lemah Menteri Puan
Ribut Ketemu Novanto Cs: Inilah Disneyland Trump di Bogor


Meski begitu, pria yang juga pernah terjerat narkoba ini tidak setuju jika rehabilitasi dihapuskan. Menurut Bimbim, baik pemakai maupun bandar tetap harus direhabilitasi jika terbukti positif memakai narkoba. Setelah menjalani rehabilitasi, barulah terduga harus menjalankan proses hukum untuk membuktikan apakah dia pemakai atau pengedar.

"Mau dia bandar 1 ton, mau dia pemakai, (kalau positif), masukin rehab. Rehab dulu sampai sembuh, baru masukin penjara. Karena kalau rehab di penjara malah rusak," kata pengagum band The Rolling Stones itu.

"Yang penting proses hukum harus tetap jalan. Kalau polisi atau pengadilan butuh lu untuk diadili, ya, bawa aja. Tapi habis itu balikin lagi ke rehab. Jadi di pengadilan lu tinggal buktiin kalau lu itu pemakai atau bandar," tutur Bimbim.

Bimbim menekankan bahwa perlu dibedakan antara pemakai yang tertangkap polisi dan pemakai yang ingin tobat sebelum tertangkap. Menurut Bimbim, pemakai yang ditangkap sebelum dia menyadari kesalahannya memang perlu menjalani proses hukum. Namun lain halnya jika orang itu lebih dulu mau berubah sebelum tertangkap.

"Kalau lu pakai (narkoba) terus ketangkep, ya, dipenjara. Tapi, kalau lu melapor duluan, menyerah, menyatakan lu mau sembuh, ke mana lagi? Rehab yang pasti," ucap pria kelahiran Jakarta, 25 Desember 1966, itu.

LUHUR TRI PAMBUDI

Berita Menarik:

TERUNGKAP: Pembunuh Ustad di Bogor Adalah Pacar Gelap Istri
Wajah Ayudia Bing Slamet Nikahi Ditto: Ayo, Pertanda Apa?

Berita terkait

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

10 jam lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

1 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

2 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

4 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

4 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

4 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

5 hari lalu

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

Polisi tangkap selebritas Rio Reifan kelima kalinya dalam kasus narkoba. Berikut beberapa artis lain yang berkali-kali terjerat barang haram itu.

Baca Selengkapnya

Rapper Sik-K Serahkan Diri ke Polisi karena Konsumsi Narkoba Januari Lalu

5 hari lalu

Rapper Sik-K Serahkan Diri ke Polisi karena Konsumsi Narkoba Januari Lalu

Baru terungkap, rapper Korea Selatan berusia 30 tahun yang menyerahkan diri ke kantor polisi pada Januari lalu adalah Sik-K.

Baca Selengkapnya