TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) menyelenggarakan Sayembara Manuskrip Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta 2015 yang akan berlangsung dari Agustus hingga Desember 2015. Kegiatan ini menjadi yang pertama sejak masa reformasi 1998.
Dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 21 Agustus 2015, DKJ mengatakan program tersebut diselenggarakan dengan tujuan mendorong penyair muda untuk melahirkan karya-karya puisi yang berkualitas dan didukung dengan penerbitan buku puisi yang baik.
Peserta Sayembara Manuskrip Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta 2015 adalah penyair dari seluruh Indonesia yang memiliki karya puisi dalam bentuk manuskrip dan dikirimkan kepada panitia, selambat-lambatnya 7 November 2015.
Sayembara ini terbuka untuk umum dan tidak ada batasan umur dalam mengikuti sayembara ini. Penjurian akan dilakukan pada November-Desember 2015. Pemenang sayembara akan diumumkan pada Malam Anugrah Sayembara Manuskrip Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta yang akan diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki pada Desember 2015.
Dewan juri yang akan menilai sayembara ini berjumlah tiga orang, berasal dari sastrawan dan akademisi sastra. Para pemenang akan mendapatkan hadiah yakni juara I Rp15 juta, juara II Rp10 juta, dan juara tiga Rp7 juta. Selain mendapatkan uang tunai, para pemenang juga mendapatkan subsidi penerbitan dan pencetakan buku yang akan diberikan kepada penerbit yang telah ditunjuk sebesar Rp10 juta.
BISNIS
Berita terkait
Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga
56 hari lalu
Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.
Baca SelengkapnyaButet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan
15 Januari 2024
Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaTak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni
5 Desember 2023
Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.
Baca SelengkapnyaDebat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini
5 Desember 2023
Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu
22 Agustus 2023
Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.
Baca SelengkapnyaSejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat
4 Juli 2023
Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.
Baca SelengkapnyaWM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia
24 Februari 2023
Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.
Baca SelengkapnyaSeniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia
20 Januari 2023
Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.
Baca SelengkapnyaJadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami
17 November 2022
Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar
Baca SelengkapnyaMasyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan
27 Oktober 2022
Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI
Baca Selengkapnya