Ketika Keindahan Islam Berpadu dengan Keragaman Budaya  

Reporter

Selasa, 7 Juli 2015 19:33 WIB

TEMPO/ Nita Dian

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kiai Abdul Muhaimin punya cara unik mengekspresikan keberagamaan dalam beragama. Di pesantren asuhannya, Nurul Ummahat Kotagede Yogyakarta, santri yang belajar ilmu agama tak hanya berasal dari kalangan muslim.

“Yang non-muslim, bahkan tak beragama juga ada,” kata Muhaimin, Senin, 6 Juli 2015.

Sore hari itu menjelang puasa, Abdul mendapat undangan untuk membuka pameran seni rupa “Shurah” di Jogja National Museum, Yogyakarta. Pameran yang berlangsung hingga 11 Juli mendatang itu mengangkat tema seni rupa Islami dan memperindah keberagaman.

Muhaimin, yang juga ketua Forum Umat Beragama Yogyakarta, mengatakan Islam mencintai keindahan. “Dan dari keindahan itu lahir dari keragaman kebudayaan,” kata Muhaimin.

Sayangnya kini, ujar Muhaimin, muncul sekelompok orang yang menghadirkan Islam dengan wajah garang. “Mereka melihat budaya sebagai polutan.”

Pameran itu memajang puluhan karya milik pada perupa. “Ada dua puluh seniman,” kata Manajer Proyek Pameran Emma Kismi Anna. Di antaranya adalah Akhmad Syamsuri, Hendrik WM, Kelik Darminto, Alit Sholikhin, Komroden Haro, Erza Budi Faizal, dan Endang Iskandar.

Jenis karya yang dipamerkan pun beragam. Dari lukisan, media campuran, hingga patung.

“Batas Semu,” misalnya, merupakan karya Komroden Haro yang berbahan batu marmer. Selembar kuningan diikatkan melingkar pada bagian tengah batu yang berdiameter lebih kecil dibandingkan dengan bagian lain. Tak ayal, posisi “ikatan” dan bentuk batu itu membentuk citraan batu yang keras menjadi lunak, mirip buntalan kain yang terikat.

Karya itu terletak tak jauh dari “The Mesenger” karya HO2X, yang tergantung di langit-langit ruangan pamer. Karya berbahan kayu berbentuk ukiran dengan wujud mirip baju dengan dua sayap di bagian punggung.

Selain karya tiga dimensi itu, ada juga karya dua dimensi. Salah satunya lukisan berjudul “Jelita” yang tergambar di atas kanvas berukuran 35 x 35 sentimeter. Lukisan karya Klowor Waldiono bergambar obyek mirip kucing. Kepalanya berwarna merah, sedangkan bagian tubuh yang lain berwarna kuning. Hewan itu terlukis dalam posisi terlentang. Keempat kakinya terangkat ke atas.

ANANG ZAKARIA

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

43 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

49 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya