Aksi Ayu Gani (kiri) berpose dengan seorang model pria dalam episode penyisihan Asia's Next Top Model. Selain Ayu, terdapat dua model Indonesia lainnya yaitu, Tahlia Raji dan Rany Ramadhany. Asntm3.com
TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi juara Asia's Next Top Model (AsNTM) musim ketiga adalah suatu kebanggan bagi Ayu Lestari Putri Gani. Namun, itu tidak membuat Gani jadi besar kepala.
Model kelahiran Nganjuk 23 tahun yang lalu ini sadar bahwa tantangan terberat akan dia hadapi usai ajang tersebut. Gani sadar bahwa dunia mode tergolong rawan. Tidak sedikit model wanita yang dimanfaatkan untuk foto syur, bahkan bisnis prostitusi.
Belum semua seluk-beluk dunia mode Gani selami. Dengan minimnya pengalaman di dunia mode, Gani sigap menyiasati diri jika ada kemungkinan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. "Menurut aku tidak hanya model, semua bidang pekerjaan itu rawan. Kalau aku pribadi cenderung menghindari kalau terlihat ada yang tidak beres," ujar Ayu Gani kepada Tempo saat ditemui di Kantor Fox International Channels, pada Senin 22 Juni 2015.
Gani tidak mempersoalkan model yang memberikan tubuhnya untuk foto syur. Menurutnya, itu masih wajar jika sebatas profesionalisme. "Tergantung pribadinya masing-masing. Ada orang yang lebih percaya diri dengan foto seperti itu," ujar model yang pernah menjadi juara Favorit Wajah Femina 2011 dan Ikon Jakarta Fashion Week 2012.
Sampai saat ini Gani tidak pernah mendapat tawaran foto syur. Gani sendiri mengaku tidak percaya diri untuk melakukan foto syur. "Saya nggak merasa layak untuk foto seperti itu, soalnya tubuh saya nggak berisi," ujar Gani tertawa.
Usai menjuarai AsNTM, Gani akan terus mengibaskan sayapnya di dunia mode. Sebagai hadiah atas kemenangannya, Gani telah dijadwalkan untuk pemotretan sampul majalah Bazaar dan kontrak dengan agensi mode di London.