Lemari Lila, Produk Pakaian Etnik yang Tembus Mancanegara

Reporter

Editor

Sabtu, 25 April 2015 11:45 WIB

Seorang pegawai menata kain batik dari daerah Lasem saat berlangsung pameran Tenun dan Batik Nusantara di Hotel Tugu, Malang, Jawa Timur, 14 April 2015. Pameran ini sebagai upaya melestarikan tenun dan batik nusantara. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta -


Lemari Lila, produk pakaian bergaya etnik yang memadukan kain tradisional dengan disain kasual yang berasal dari Yogyakarta sudah banyak diminati hingga mancanegara. Produk dari Lemari Lila berupa kebaya, dress, baju santai, celana etnik, dan kain lilit dengan bahan perpaduan dari kain batik tradisional dan kain polos sehingga cocok untuk digunakan ke berbagai acara.


Lila Imeldasari, pemilik Lemari Lila mengatakan, sudah lima tahun bisnis ini dijalankan melalui online dan rencana kedepannya akan membuka sebuah toko di salah satu sudut kota Yogyakarta untuk mengembangkan bisnisnya.


"Nantinya saya tidak hanya menjaring pelanggan melalui online saja, namun saat orang sedang berjalan-jalan bisa datang juga ke workshop yang akan saya buka nanti," ungkapnya saat ditemui dalam sebuah acara bazar di Denpasar, Jumat (24/4/2015).


Dia menjelaskan, semua bahan yang digunakan adalah kain Indonesia dan perpaduan antara kain batik, kain lurik, dan kain jumputan. Selain kain dari Jawa, kain dari Bali dan Kalimantan juga dipakai untuk bahan pakaiannya.


Advertising
Advertising

Peminat pakaian etnik Lemari Lila juga tidak hanya di Indonesia saja, pihaknya sudah mengirimkan beberapa produknya keluar negeri.


"Saya sudah menyasar Jerman dan Italia. Bahkan yang di Jerman sempat digunakan untuk acara fashion show," lanjutnya.


Dia menyatakan, sudah mengikuti beberapa kegiatan pasar seni atau bazar untuk mengembangkan bisnisnya tersebut. Omzet yang diperoleh mencapai Rp20 juta dan dalam sebulan pihaknya memproduksi pakaian minimal 50 buah.


Harga yang ditawarkan pun beragam, mulai dari Rp150.000 hingga Rp350.000 dengan segmen pasarnya usia 18 - 50 tahun.


"Di Bali sekarang ini saya membawa sekitar 250 buah pakaian dan target saya 50% bisa terjual," cetusnya.


Lila juga mempunyai sebuah misi yang diberi nama kebayakan gayamu. Misi tersebut adalah untuk semakin mengenalkan kain-kain Indonesia kepada masyarakat umum dan menekankan kepada mereka untuk selalu mencintai produk asli Indonesia.


BISNIS.COM

Berita terkait

Ragam Cerita Orang Tua Temani Anak Ikut UTBK di UNJ

1 menit lalu

Ragam Cerita Orang Tua Temani Anak Ikut UTBK di UNJ

Tak sedikit peserta UTBK di UNJ yang ditemani oleh orang tuanya.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

2 menit lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

11 menit lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

23 menit lalu

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

Perjalanan dari Batam ke Singapura dengan kapal feri hanya butuh waktu sekitar 1 jam. Simak harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Akui Dapat Tawaran Menteri, Khofifah Pilih Maju Jadi Gubernur Jatim lagi

23 menit lalu

Akui Dapat Tawaran Menteri, Khofifah Pilih Maju Jadi Gubernur Jatim lagi

Khofifah menyatakan bakal kembali maju menjadi calon Gubernur Jawa Timur di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

27 menit lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

TKN Pastikan Kabinet Prabowo-Gibran Berkomposisi Proporsional

36 menit lalu

TKN Pastikan Kabinet Prabowo-Gibran Berkomposisi Proporsional

Kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran akan dikomposisikan secara proporsional.

Baca Selengkapnya

Deretan 4 Ponsel yang Akan Rilis Bulan Ini

41 menit lalu

Deretan 4 Ponsel yang Akan Rilis Bulan Ini

Setidaknya ada 4 ponsel baru yang diprediksi diluncurkan bulan ini, mulai dari Realme GT Neo 6 hingga Meizu Note 21.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

42 menit lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

42 menit lalu

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

Kominfo menggandeng BSSN untuk menjaga keamanan siber selama penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali

Baca Selengkapnya