Lilting, Film Berkisah Ketakutan dan Luka

Reporter

Kamis, 5 Maret 2015 22:55 WIB

Film Lilting

TEMPO.CO, Jakarta -Dengan sedikit kesal, Junn memarahi Kai, putra semata wayangnya yang datang mengunjungi panti wreda tempat ia tinggal. “Kenapa kau tidak membawa CD yang kuminta? Sudah lama aku menunggunya,” ujarnya dalam bahasa Cina. Tapi kekesalannya hanya sebentar. Ia kemudian bercerita banyak hal tentang hidupnya kepada pemuda itu. Dimulai dari kesulitannya berbahasa Inggris hingga tentang seorang pria yang setiap hari memberinya bunga.

Tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk. Seorang penjaga masuk ke kamar Junn, hendak mengganti lampu kamar yang mati. Junn terdiam. Sementara Kai sama sekali tak tampak di dalam kamar, karena sesungguhnya dia telah meninggal. Namun ingatan tentang kunjungan terakhir Kai itu terus berputar di benak Junn, kenangan yang menjadi pijakan baginya untuk terus bertahan hidup.

Hingga suatu hari, muncul Richard, “teman baik” Kai yang ingin memperbaiki hubungan dengannya. Junn tidak pernah menyukai Richard, yang ia anggap sebagai penyebab Kai “membuangnya” ke panti wreda. Richard, yang sebenarnya kekasih Kai, tetap tak menyerah. Ia bahkan menyewa penerjemah untuk Junn. Pelan-pelan ia membangun hubungan yang rapuh dengan Junn, yang masih tak mengetahui orientasi seksual anaknya.

Lilting, begitu film ini diberi judul. Sebuah perjalanan yang tenang namun emosional tentang ketakutan, luka, juga kehilangan. Seperti para tokoh dalam film ini yang dunianya berhenti bergerak setelah kematian Kai, atmosfer ini dirangkum dalam potongan gambar yang kerap muncul dalam film ini. Yakni, gambar pepohonan tertutup salju yang diam tak bergerak tanpa angin yang bertiup mengembusnya.

Aktris senior Cheng Pei-pei, yang mungkin diingat publik dalam perannya sebagai tokoh antagonis Jade Fox dalam Crouching Tiger, Hidden Dragon, tampil sebagai Junn. Meski kehilangan anaknya, ia tidak tampil sebagai wanita cengeng dengan air mata berderai-derai. Sebaliknya, ia muncul sebagai perempuan berwatak keras namun tetap menyimpan kehangatan seorang ibu.

Ben Whishaw, yang berperan sebagai Richard, bermain tak kalah cemerlang. Pria yang sebelumnya bermain sebagai pemeran utama dalam film adaptasi Perfume: The Story of the Murderer ini berhasil menampilkan lapisan demi lapisan karakter Richard yang digambarkan sebagai sosok yang hancur lebur namun mencoba menyembunyikannya di mata umum. Lewat aktingnya, Whishaw menunjukkan bagaimana Richard begitu frustrasi dalam menjaga hubungannya yang rapuh dengan Junn. Namun, pada saat yang sama, dia juga menyimpan harapan yang meluap-luap untuk diterima sebagai manusia terakhir yang memiliki hubungan darah dengan kekasihnya itu.

Lilting berjalan dengan plot yang perlahan. Klimaks pun tidak dieksekusi secara meledak-ledak. Namun bukan berarti film ini lantas menjadi film “berat” yang membosankan. Lilting juga memiliki momen-momen jenaka tersendiri, terutama eksplorasi hubungan “cinta monyet” antara Junn dan Alan.

Junn dan Alan, yang tak paham akan bahasa yang digunakan masing-masing, mencoba saling mengenal dan merayu lewat bantuan Vann, seorang penerjemah. Adegan-adegan kocak ini dibangun secara apik dan natural oleh Hong Khai, sang sutradara, sehingga tidak merusak atmosfer yang dibangun film ini secara menyeluruh.

Lilting menjadi debut penyutradaraan Hong Khaou untuk film panjang. Hong Khaou adalah sineas muda kelahiran Kamboja yang sejak kecil berimigrasi ke Inggris karena alasan politik. Film ini juga berhasil mengantarkannya masuk sebagai nomine Penghargaan British Academy of Film and Television Arts (BAFTA 2015) untuk kategori Outstanding Debut by A British Writer, Director or Producer; dan penghargaan Cinematography Award: World Cinema Dramatic dalam Festival Film Sundance tahun lalu.

Di Indonesia, Lilting diputar pekan lalu di Kineforum, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Film ini diputar kembali pada 1 Maret 2015 di Paviliun 28, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan , sebagai salah satu bagian dari program Film London Microschool. Ini adalah program training dan mentoring untuk sineas Indonesia terpilih, yang digelar atas kerja sama Film London dan British Council.

Sebelum di Indonesia, program serupa di Inggris inilah yang melahirkan film Lilting. Selain film ini, beberapa film lain yang diproduksi lewat kucuran dana gerakan ini adakah Shifty dan Borrowed Time, yang juga diputar di Indonesia.

Lilting
Sutradara: Hong Khaou
Penulis naskah: Hong Khaou
Pemain: Ben Whishaw, Cheng Pei-pei, Andrew Leung, Naomi Christie, Peter Bowles.
Durasi: 90 menit

RATNANING ASIH | HP

Berita terkait

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

14 jam lalu

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

Film horor Vina: Sebelum 7 Hari disutradarai oleh Anggy Umbara akan rilis pada 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

2 hari lalu

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Sutradara Hanung Bramantyo menyebut film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa awalnya hadir delam dua versi, 21+ dan 17+.

Baca Selengkapnya

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

7 hari lalu

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

8 hari lalu

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

9 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

15 hari lalu

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be

Baca Selengkapnya

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

17 hari lalu

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

18 hari lalu

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.

Baca Selengkapnya

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

21 hari lalu

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.

Baca Selengkapnya

Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

22 hari lalu

Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal

Baca Selengkapnya