Pause, Seni Jalanan Menyindir Polah Politikus  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Senin, 23 Februari 2015 00:27 WIB

Karya kelompok seni Street Fighter dipamerkan di ViaVia Cafe & Alternative Art Space Yogyakarta. (TEMPO/Shinta Maharani)
TEMPO.CO, Yogyakarta - Kios persegi empat berbahan seng karatan berdiri di halaman kafe. Terdapat karya seni grafiti berupa gambar perempuan mengenakan kupluk atau penutup kepala berbintik warna merah jambu. Perempuan berambut keriting itu bertubuh kotak persegi, menindih kepala anjing yang berada di dalam kotak.

Dua tangan menyangga tempat berdiri perempuan. Citraan itu sekilas seperti badut dalam suasana sirkus. Tulisan “terror kota” terselip di antara kupluk merah jambu. Poster hitam-putih menjadi latar gambar perempuan. Poster itu bertulisan “partai lama partai baru lagu lama tukang tipu”. Tengkorak manusia berkopiah menggigit sebatang rokok bertulisan “Rp”. Ada pula poster wajah mantan Wakil Presiden Boediono.

Kios berhias karya seni grafiti dan poster itu adalah karya bersama seniman street art dalam pameran kelompok berjudul “PAUSE”. “Kios itu dibeli langsung dari seorang pedagang kios di Magelang,” kata salah seorang di antara penggagas pameran kelompok seni Street Fighter, Isrol Triono atau Isrol Medialegal.

Pameran berlangsung pada 14 Februari-11 Maret 2015 di ViaVia Café & Alternative Art Space Jalan Prawirotaman 30, Yogyakarta. Sejumlah seniman street art dari berbagai tempat terlibat dalam pameran itu. Di antaranya Bujangan Urban dari Jakarta, W94 dari Solo, Love Hate Love dari Yogyakarta, XGO dari Surabaya, Stupidkill dari Bandung, Slurb dari Semarang, dan Wanted Terror dari Magelang.

Menurut Isrol, kios itu menjadi ruang untuk memajang karya berisi kaus, emblem, dan poster karya seniman Street Fighter. Gagasan membuat karya adalah kios lekat dengan jalan, sebagai tempat untuk menjual barang kebutuhan manusia. Selain memamerkan kios penuh coretan, seniman menyajikan karya seni dalam bentuk grafiti dan mural di dalam ruangan kafe.

Ada juga karya seni street art ciptaan seniman XGO berjudul Weapon, yang menggambarkan enam obyek. Di antaranya gambar kuas, timba cat, pensil, dan cutter atau pemotong. Gambar mini itu dibuat menggunakan warna-warna cerah, di antaranya merah, kuning, dan hijau. Ada pula mural karya Gindring Waste dari Magelang yang menghias dinding lantai dua kafe. Mural itu menampilkan gambar pria bertopi yang meringis, menampakkan giginya.

Kurator Viavia, Renie Emonk Agustine, menyatakan jalanan adalah urat nadi dari sebuah wilayah atau kota. Di sana terjadi berbagai macam hal, dari aktivitas ekonomi, sosial, hingga politik. Jejak kekerasan dan perebutan ruang publik terekam pula di jalanan. “Jalan menjadi obyek sekaligus subyek langsung dari proses perubahan yang terjadi, dari sebuah masa, periode, atau bahkan rezim suatu pemerintahan,” ucapnya.

Kata jalanan dalam kegiatan street art tidak hanya menunjukkan tempat, tapi lebih pada sifat yang dimilikinya. Jalanan dianggap mempunyai sifat longgar terhadap sesuatu. Ini memungkinkan pelaku street art mengekspresikan pendapat mereka. Jalanan adalah ruang dan juga identitas dari seniman street art.

Tema “PAUSE” dalam pameran terilhami oleh tombol pause yang bermakna jeda atau berhenti sejenak dari sebuah aktivitas. Maksudnya bukan berhenti, melainkan memulai perjalanan berikutnya. Pameran ini menjadi pemicu kreativitas para pelaku street art.

Mereka yang terbiasa akrab dengan dinding-dinding perkotaan ataupun sudut jalanan menggunakan media alternatif lain. “Ini untuk tetap mempertahankan nuansa jalanan pada karya street art, meski telah berpindah ke dalam ruang galeri,” ucapnya.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

3 jam lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

13 jam lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

1 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

2 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

3 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

4 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

4 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

5 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

5 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya