Para pemain Teater Mandiri saat berakting di atas panggung, di Bentara Budaya Jakarta, Kamis petang 29 Januari 2015. Pementasan tersebut berjudul Trik. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara Teater Mandiri, Putu Wijaya, kembali mementaskan karyanya pada awal tahun ini. Putu menggelar pentas drama berjudul Trik.
Teater Mandiri mementaskan karya ini di Bentara Budaya, Jakarta, pada 29 dan 30 Januari 2015. Putu pernah mementaskan karya ini dalam rangkaian Jakarta Anniversary Festival sekaligus peringatan ulang tahun ke-40 Teater Mandiri pada 2011.
Lewat lakon ini, Putu menyajikan kisah yang kerap dijumpai di kota metropolitan saat ini. Jutawan bernama Nyonya Baron van Iblis menjadi tokoh utama pertunjukan ini. Nyonya besar ini dibenci penduduk sekitar karena berencana membangun megaproyek sebuah gedung 30 lantai dengan beragam fasilitas hiburan.
Mendengar rencana pembangunan megaproyek ini, penduduk sekitar rumah Nyonya Baron ketakutan. Mereka khawatir keberadaan gedung ini mengubah perilaku penduduk, bahkan membuat penduduk terusir. Penduduk meminta Amat, ketua rukun tetangga setempat, untuk menyampaikan keberatan sekaligus kemarahan mereka.
“Apa Bapak sudah menyampaikan bahwa dulu di tempat ini para pahlawan berjuang dan dikuburkan di sini? Apa Bapak juga sudah menyampaikan air di tanah ini jernih dibanding permukiman lain?” ujar istri Amat, yang nyerocos marah ketika suaminya pulang dari rumah Nyonya Baron. Cerita pun bergulir hingga kemarahan penduduk tak terbendung lagi. Tapi Nyonya Baron justru senang dengan kemarahan penduduk ini.
Putu menjelaskan sedikit latar belakang pementasan ini. Menurut dia, situasi dalam pementasan tersebut marak terjadi saat ini. “Kok, saya melihat makin ke sini makin banyak. Ini seperti pisau bermata dua, tapi banyak penipuannya,” ujar Putu seusai pementasan semalam.
Putu Wijaya biasanya menyajikan lakonnya dalam durasi yang cukup panjang. Tapi kali ini Teater Mandiri berpentas hanya sekitar satu jam.
