TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara Lukman Sardi mengatakan film Di Balik 98 merupakan sebuah drama keluarga dan percintaan yang berlatar belakang peristiwa Mei 1998. Lukman menegaskan karyanya itu bukan termasuk film sejarah kerusuhan Orde Baru. (Baca: Adian: Film 'Di Balik 98' Jangan Mencuci Orde Baru)
"Jadi film #Dibalik98 bukan film sejarah atau kental dengan unsur politiknya atau yang berusaha mengupas tuntas peristiwa Mei 98," kata Lukman, yang merupakan sutradara film tersebut, lewat akun Twitter-nya, Senin, 5 Januari 2015.
Dalam cuitan berikutnya, Lukman menjelaskan bahwa film itu sangat kental dengan unsur humanis. "Karena memang itulah yang menjadi tujuan kita bersama pada saat membuatnya @DiBalik98," ujar Lukman, yang terpaksa menutup jalanan demi filmnya itu. (Baca: Adian Napitupulu: Wiranto Danai 'Di Balik 98'?)
Para netizen pun tampak tak sabar menyaksikan film yang akan diluncurkan pada 15 Januari 2015 ini. "Pokoknya pengen banget nonton @DiBalik98 gregetaaaan banget XD sebenernya lebih asyik kalo ada yang ngajakin," cuit akun @HNArumingdyah.
"Mamah anakmu ngebet pengen nonton @dibalik98 padahal masih belum tayang :( suka trailernya @boywilliam @chelseaislan lavlav," cuit @annaBiekarisma. (Baca: Film Lukman Sardi 'Di Balik 98' Segera Tayang)
Di sisi lain, film ini menuai kecurigaan dari beberapa kalangan, seperti anggota Dewan Perwakilan Rakyat Adian Napitulu. Ia khawatir Di Balik 98 memutarbalikkan sejarah dengan merekayasa cerita sesuai dengan keinginan para pemodal film. "Saya berharap agar film itu tidak menjadi tempat cuci tangan Orde Baru dari rangkaian kekerasan dan kekejaman dalam proses sejarah," ujar aktivis PENA 98 itu.