TEMPO.CO, Jakarta - Sejarawan JJ Rizal mengharapkan para penyair hadir menyambut jenazah penyair Sitor Situmorang, 91 tahun. Jenazah Sitor, yang meninggal di Belanda pada 21 Desember lalu, direncanakan tiba di Indonesia pada 29 Desember 2014 pukul 18.00 WIB di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. (Baca: Penyair Sitor Situmorang Wafat di Belanda)
Begitu tiba, ujar dia, jasad Sitor segera di bawa ke Galeri Nasional, Gambir, untuk disambut dalam acara zikir puisi. "Kami undang penyair senior dan junior untuk membacakan sajaknya di dekat Sitor," tutur Rizal saat dihubungi pada Kamis, 25 Desember 2014. (Baca: Jenazah Sitor Situmorang Dipulangkan ke Indonesia)
Menurut Rizal, pembacaan sajak itu merupakan cara menghormati Sitor. "Bisa dengan sajak hasil karya sendiri atau ciptaan Sitor."
Pada 30 Desember 2014, Jenazah Sitor akan disambut dengan seremoni adat. "Yakni upacara Rapat Raja Adat," kata Rizal. Sitor lalu di bawah ke tanah kelahirannya di Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, untuk dimakamkan pada 1 Januari 2015.
Menurut Rizal, Sitor salah satu tokoh yang berpengaruh terhadap dunia sastra Indonesia. "Dia satu-satunya sastrawan angkatan 45 yang ketika usia 85 tahun masih produktif menulis," ujarnya. Selain produktif, kualitas sajaknya pun patut diacungi jempol.
Sitor pernah dipenjara sebagai tahanan politik pada 1957-1974 oleh pemerintah Orde Baru. Karya-karya dia dibekukan dan tidak diterbitkan. "Konsekuensi dengan Sukarno," tutur Rizal.