TEMPO.CO, Jakarta - Kesuksesan yang dicapai secara instan akan hilang dengan sesaat. Kecuali jika dibarengi dengan konsistensi dan kerja keras untuk mempertahankan kesuksesan itu.
Hal ini dibuktikan Justin Bieber. Bieber yang muncul melalui video YouTube saat ini menjadi pesohor dunia. Meskipun banyak skandal, Bieber mampu membuktikan bakat dan kerja keras untuk mempertahankan popularitasnya.
Lain Bieber, lain pula Norman Kamaru. Masih ingatkah dengan sosok Norman? Anggota Brimob yang menyanyikan lagu Syah Rukh Khan berjudul Caiya-Caiya. Lagu Caiya-Caiya versi Norman Kamaru awalnya diunggah di YouTube oleh temannya.
Sosok Norman dianggap unik dan memberi image baru kepolisian. Jika sebelumnya polisi dianggap kaku dan tegas, Norman memunculkan sosok yang baru: polisi yang humoris dan memiliki jiwa seni. (Baca: NormanKamaru Ikut Naik Lion Air yang Tergelincir)
Norman pun mendadak terkenal. Pria asal Gorontalo tersebut tiba-tiba mendapatkan tawaran untuk menjadi pengisi acara di Jakarta. Tak berpikir panjang, Norman pun menerima tawaran tersebut. Wajahnya hampir menghiasi semua stasiun televisi saat itu. Warga Gorontalo beserta kepolisian Gorontalo pun bangga atas prestasi Norman.
Terbuai dengan ketenaran, Norman akhirnya memilih untuk mundur dari kepolisian dan berfokus menjadi artis. Keputusan tersebut membuat Mabes Polri kecewa. Norman pun dipecat pada 2011.
Norman sempat mengeluarkan single yang berjudul Kisahku. Namun single tersebut tidak mampu mempertahankan eksistensinya. Setelah dipecat, Norman sepi job. Ia tiba-tiba hilang dari sorotan media.
Sampai akhirnya Selebrita, salah satu infotainment di televisi swasta, menyorot kehidupan Norman. Norman Kamaru kini menjadi tukang bubur. Ia menjual bubur Manado di Jakarta untuk menghidupi kebutuhan keluarganya. (Baca: NormanKamaru Jadi Calon Wakil Wali Kota Gorontalo)
Norman mengaku menyesal memilih mundur dari kepolisian. "Menyesal, sih, menyesal. Soalnya, yang bikin saya menyesal itu, waduh, susah juga buat diomongin. Yang jadi pertanyaan saya itu, kenapa bisa jadi kayak gitu, ya, keluar dari kepolisian," tutur Norman.
Penyesalan memang datang belakangan. Bagi Norman, hidup harus tetap dijalani. "Yang penting bisa makan dan kebutuhan hari-hari, itu saja," katanya. RINA ATMASARI
