Arsitektur Indonesia Tidak Didikte Eropa  

Reporter

Senin, 11 Agustus 2014 20:25 WIB

The Great Hall Outward Bound Indonesia, bangunan konstruksi bambu karya arsitektur Andry Widyowijatnoko di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (18/12). TEMPO/RISANTI

TEMPO.CO, Jakarta - PT Propan Raya bekerja sama dengan Green Building Council Indonesia dan INIAS Resources Center menyelenggarakan sayembara Desain Arsitektur Nusantara 2 bertema "Desain Desa Wisata Nusantara Hijau".

Kepeloporan arsitektur Nusantara ini ditunjukkan oleh arsitek Yori Antar dan beberapa arsitek lain yang membawa misi menjaga kelestarian, mengkinikan, dan mengangkat arsitektur Nusantara agar menjadi inspirasi dunia.

"Ini sebuah kepedulian. Jangan sampai arsitek Indonesia didahului oleh arsitek luar negeri dalam menciptakan desain arsitektur kelas dunia," kata Direktur Marketing PT Propan Raya Yuwono Imanto, Jumat, 8 Agustus 2014, di Cendrawasih Room, Jakarta Convention Center (JCC). (Baca : Gedung Bioskop Dibongkar, Yayasan Inggil Protes)

Yori Antar mengatakan sayembara ini menjadikan arsitektur Indonesia sebagai panglima untuk menentukan arah arsitektur Indonesia. Menurut Yori, pertanyaan arsitektur Indonesia mau dibawa ke mana ini sudah muncul puluhan tahun lalu. "Tidak berhasil dijawab, karena mindset kita masih modern, didikte industri yang membawa ke arah Belanda atau Eropa," kata Yori.

Belakangan, arsitek yang tergabung dalam komunitas akademikus dari Universitas Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Institut Teknologi Bandung mencari arsitektur Indonesia. "Hasilnya sangat berbeda," kata Yori. (Baca : Indonesia Tampil Perdana di Biennale Venesia )

Arsitektur Indonesia dekat dengan alam, tidak melukai bumi, karena materinya berada di atas tanah dan menggunakan pendekatan nilai tradisional. Arsitektur Indonesia ini tergambar dalam karya para pemenang sayembara Desain Arsitektur Nusantara 2013 dengan tema "Desain Rumah Budaya Nusantara". Pada Jumat, 8 Agustus lalu, mereka diberi penghargaan atas prestasi mereka di JCC, Senayan, Jakarta.

Karya pemenang utama adalah Baruga Tambi, Rumah Budaya Omah Gunungan, dan Menitis Tazo. Menitis Tazo merupakan karya Tobias Kea Suksmalana, alumnus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Sedangkan Rumah Budaya Omah Gunungan adalah karya Titus Pandu Wismahaksi dari Universitas Atmajaya Yogyakarta. Adapun Baruga Tambi dihasilkan Raynaldo Theodore dari Universitas Parahyangan Bandung.

EVIETA FADJAR




Berita Terpopuler
Cuci Muka dengan Air Kelapa, Jerawat pun Lenyap
Sundul Bola Berbahaya bagi Anak
Wakai, Toms, dan Tren Sepatu Kanvas
Baby Growth Spurts, Waktunya Bayi Rewel

Berita terkait

DKI Lanjutkan Sumur Resapan pada 2023, tapi Tidak Masif karena Banyak Kendala

16 November 2022

DKI Lanjutkan Sumur Resapan pada 2023, tapi Tidak Masif karena Banyak Kendala

Pemprov DKI harus teken memorandum of understanding (MoU) untuk mendirikan sumur resapan di aset milik TNI dan polisi.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Tinjau Rencana Lokasi Pembangunan Kampus IAIN Bima

5 Oktober 2021

Wali Kota Tinjau Rencana Lokasi Pembangunan Kampus IAIN Bima

Beberapa sekolah yang menjadi tujuan kunjungan kerja Walikota Bima akan menjadi alternatif pembangunan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) .

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Larang PT Jakpro Bangun Stadion BMW, Jika..

28 Desember 2018

Anies Baswedan Larang PT Jakpro Bangun Stadion BMW, Jika..

Anies Baswedan menargetkan pembangunan Stadion BMW yang digarap PT Jakpro sudah bisa dimulai tahun depan.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Gedung World Capital Tower Dipercepat

28 Agustus 2017

Pembangunan Gedung World Capital Tower Dipercepat

Progres pembangunan gedung World Capital Tower (WCT) di Mega Kuningan sudah mencapai 70 persen.

Baca Selengkapnya

Kompensasi KLB Pengembang di Jakarta Tercatat Rp 2,3 Triliun  

16 Agustus 2017

Kompensasi KLB Pengembang di Jakarta Tercatat Rp 2,3 Triliun  

Pemerintah DKI Jakarta mengalihkan pencatatan piutang atas kewajiban kompensasi pelampauan koefisien lantai bangunan (KLB).

Baca Selengkapnya

Alasan DPD Ingin Bangun Gedung Baru  

11 Agustus 2017

Alasan DPD Ingin Bangun Gedung Baru  

Ketua DPD Oesman Sapta Odang menjelaskan alasan pentingnya pembangunan gedung baru untuk lembaganya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Signature Tower, SCBD akan Surati Presiden  

13 Juli 2017

Pembangunan Signature Tower, SCBD akan Surati Presiden  

Pemprov DKI Jakarta juga perlu membahas kawasan terpadu SCBD, tempat Signature Tower dibangun.

Baca Selengkapnya

DKI Tunda Bahas Izin Pembangunan Gedung Tertinggi se-Asean

16 Juni 2017

DKI Tunda Bahas Izin Pembangunan Gedung Tertinggi se-Asean

Danayasa Arthatama sudah membuat panduan rancang kota atau urban design guidelines (UDGL) di kawasan perkantoran itu.

Baca Selengkapnya

Desain Gedung Kesenian Jawa Barat Dipilih Lewat Sayembara

13 Mei 2017

Desain Gedung Kesenian Jawa Barat Dipilih Lewat Sayembara

Wakil Gubernur Jawa barat, Deddy Mizwar, mengatakan desain pemenang sayembara pembangunan gedung kesenian Jawa Barat diumumkan pekan depan.

Baca Selengkapnya

Gedung Baru Bareskrim Polri Habiskan Dana Rp 646 Miliar  

20 April 2017

Gedung Baru Bareskrim Polri Habiskan Dana Rp 646 Miliar  

Mantan Kabareskrim Komjen Budi Waseso malu karena banyak tamu asing yang disambut tikus di gedung lama Bareskrim.

Baca Selengkapnya