TEMPO.CO, Jakarta - Melalui bukunya yang berjudul Bright Eyes, Brea Salim, 20 tahun, menceritakan pengalamannya menimba ilmu di Phillips Exeter Academy (PEA) di New Hampshire, Amerika Serikat. Sekolah asrama Philips Exeter adalah salah satu sekolah persiapan pra universitas terbaik di Amerika Serikat. Brea menjadi satu-satunya anak Indonesia yang menimba ilmu di PEA pada periode 2009-2012.
Saat itu, Brea masih berusia 15 tahun dan baru lulus dari Sekolah Perlita Harapan. “Ini kompilasi tulisan pengalamanku selama di Exeter,” ujar Brea saat dihubungi oleh Tempo melalui sambungan telefon, Senin, 30 Juni 2014.
Brea mengumpulkan tulisan-tulisan yang punya kemiripan tema dan menggambarkan perjalanannya sebagai orang ketujuh yang bersekolah di almamater yang sama dengan penulis Da Vinci Code Dan Brown dan bos Facebook Mark Zuckerberg itu. PEA setiap tahunnya selalu mengirimkan lulusannya ke perguruan tinggi Ivy League (delapan universitas tertua di Amerika Serikat).
Tulisan-tulisan dalam Bright Eyes, antara lain menceritakan pencarian identitas Brea sebagai satu-satunya orang Indonesia di Exeter. Dalam tulisan yang bertajuk Birthday misalkan, Brea bercerita soal memorinya saat kerusuhan 1998 terjadi di Jakarta. Ataupun Bright Eyes—yang menjadi judul buku ini—soal pujian yang diberikan oleh teman-teman asrama Brea Salim selama bersekolah di Exeter.
Brea, kini sudah diterima di Barnard College, Columbia University. Dia juga menjadi penulis lepas untuk The Jakarta Post, Jakarta Globe, dan sejumlah majalah lainnya. Bright Eyes sendiri merupakan buku yang ditulis dalam Bahasa Inggris.
SUBKHAN
Berita terkait
Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional
10 hari lalu
Nikson Nababan menggunakan model NIKSON (needs, innovation, knowledge, synergy, operation and norm) dalam perencanaan pembangunan daerah berbasis data presisi.
Baca SelengkapnyaBuku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan
28 September 2023
Rohaniwan yang juga pengajar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Baskara T. Wardaya menulis buku bertajuk Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan.
Baca SelengkapnyaKonsisten Berkarya, Komunitas Saya Belajar Hidup Meluncuran Buku ke-12 di Yogyakarta
11 Juni 2023
Komunitas Saya Belajar Hidup konsisten berkarya dan menerbitkan buku. Komunitas menulis ini sudah berjalan selama 8 tahun dan menerbitkan 12 buku
Baca SelengkapnyaHari Pendidikan Nasional, BRIN dan Sultanate Institute Luncurkan Buku
2 Mei 2023
Buku Keajaiban Negeri Emas Zabaj menjelaskan tentang kawasan Asia Tenggara dari sudut pandang pelayar abad 9 dan 10.
Baca SelengkapnyaJelang HUT ke-68, SYL Luncurkan Dua Buku
16 Maret 2023
Dua buku perjalanan tersebut berujudul "The SYL Way: The Miracle of Hardworking" dan "The SYL Way: I Love My Job".
Baca SelengkapnyaNU Cabang Tiongkok Luncurkan Buku, Tekankan Pentingnya Santri Belajar ke Cina
7 Februari 2023
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok meluncurkan buku bertajuk "Santri Indonesia di Tiongkok"
Baca SelengkapnyaWartawan Senior Tempo Arif Zulkifli Luncurkan Buku Jurnalisme di Luar Algoritma
28 Januari 2023
Buku itu dibuat, kata wartawan Tempo Arif Zulkifli, untuk mencoba memberikan insight dalam pemberitaan berbentuk reportase.
Baca SelengkapnyaRilis Buku Baru, Bamsoet Hargai Pentingnya Pertemanan
10 September 2022
Pertemanan dan membina jaringan menjadi kunci penting dalam perjalanan karier Bambang Soesatyo.
Baca SelengkapnyaKetua MPR RI Apresiasi Terbitnya Buku 'NKRI Harga Mati'
24 Agustus 2022
Merujuk aspek yuridis, gagasan negara kesatuan merupakan pengejawantahan rumusan sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia
Baca SelengkapnyaPeluncuran Buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya', Penulis: Dia Pemimpin Otentik
15 Juli 2022
Anies Baswedan disebut sebagai pemimpin otentik dalam peluncuran buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya'.
Baca Selengkapnya