TEMPO.CO, Denpasar - Event Bali Emerging Writers Festival (BEWF) kembali digelar pada 3-4 Mei 2014 di Denpasar. Tahun ini diwarnai dengan kehadiran penulis muda berbakat asal Australia, Luke Ryan.
“Saya senang bisa hadir dan bukan hanya untuk bermabuk-mabukan dengan orang Australia lainnya di sini,” kata Luke. Kehadiran Luke dibiayai oleh Melbourne Emerging Writers Festival, yang bekerja sama dengan BEWF untuk saling bertukar penulis muda.
Luke akan meluncurkan bukunya, A Funny Thing Happened on the Way to Chemo, yang berkisah tentang pengalamannya sebagai seorang penderita kanker serta sudah dua kali dioperasi dan menjalani kemoterapi. Selain sebagai penulis, dia adalah seorang komedian. Salah satu pertunjukannya di Melbourne International Comedy Festival adalah Luke’s Got Cancer pada 2013.
Adapun sebagai balasan, BEWF akan mengirim Ni Ketut Sudiani, penyair dan penulis muda dari Bali, untuk berangkat ke Australia pada Mei nanti. Sudiani sudah menyiapkan sebuah novel pendek berdasarkan pengalamannya mengikuti pertukaran pemuda. Pada pertemuan pemuda itu, ia bersama sejumlah rekan dari Kanada sempat tinggal di negara itu serta di pedalaman Kalimantan.
BEWF tahun ini menghadirkan pula sejumlah penulis senior, seperti Anwar Fuady yang tenar dengan novel Negeri Lima Menara. “Diharapkan akan bertukar pengalaman dan memberi tips praktis menulis novel yang bisa menjadi best seller,” kata Gustra Adnyana, koordinator program BEWF. Selain itu, tampil pula Debra Yatim, yang dikenal sebagai aktivis gerakan sosial. Ia akan memberikan wawasan mengenai pengalaman memanfaatkan tulisan dan mengembangkan aksinya.
Dari kalangan anak muda, penulis yang tampil antara lain Indra Parusha (aktor dan penulis naskah teater), Putu Aditya Nugraha (penyair dan pemrakarsa komunitas malam puisi yang sudah menyebar di 36 kota di Indonesia), serta Rara Sekar (ativis pemenang Ahoka Young Changemaker 2012).
Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional
12 hari lalu
Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional
Nikson Nababan menggunakan model NIKSON (needs, innovation, knowledge, synergy, operation and norm) dalam perencanaan pembangunan daerah berbasis data presisi.
