TEMPO.CO, Jakarta - Muhammad Nur Ubay, sang Daniel choice, atau kontestan Indonesian Idol pilihan presenter Daniel Mananta, akhirnya harus pulang di babak lima besar panggung Indonesian Idol 2014. Ubay tidak dapat lagi ditolong dewan juri karena hak veto juri telah digunakan untuk menyelamatkan Ubay pada babak spektakuler ke-8.
"Aku belum puas dengan penampilanku. Aku rasa belum maksimal. Sedih juga berpisah dengan teman-teman (kontestan Idol)," kata Ubay, saat ditemui usai acara di kawasan Kebon Jeruk, Sabtu dinihari, 26 April 2014.
Dua penampilan Ubay di panggung Idol pada babak spektakuler ke-10 sesungguhnya menuai banyak pujian dari semua juri. Sayangnya, kecilnya suara dukungan dari penonton membuat kontestan yang masih duduk di bangku kelas dua SMA ini terhenti. "Diterima masuk lima besar adalah anugerah. Semoga masih panjang jenjang karier aku ke depan," kata pria yang mengaku sangat suka pete dan jengkol ini.
Bertahan hingga lima besar memiliki makna tersendiri bagi Ubay. Setidaknya, ia sudah bisa membuktikan bahwa di Indonesian Idol ia bukan sekadar penyanyi yang diolah secara instan. "Perjalanan yang saya lalui sangat berkesan. Banyak yang bilang Idol itu instan. Namun, kita berasal dari latar belakang berbeda soal musik, tapi di sini kami dilatih untuk dapat tampil lebih baik lagi."
Rencana terdekat, Ubay akan kembali ke sekolah. Dia akan menyelesaikan tugas-tugas dan mengikuti beberapa tes susulan. Pria kelahiran Magelang, 29 Maret 1996 ini juga mengaku kangen menikmati pecel kangkung yang biasa ia beli selama menjadi anak kos di Kota Malang.