Rangkaian Pentas Seni dalam Ultah Putu Wija  

Reporter

Rabu, 26 Maret 2014 19:34 WIB

Putu Wijaya. TEMPO/ Andry Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Penanda 70 tahun usia sastrawan dan dramawan Putu Wijaya, yang jatuh pada 11 April 2014 mendatang, adalah rangkaian pergelaran acara bertajuk Bertolak Dari yang Ada.

Putu menyimpan harapan, perhelatan usia ke-70 nya tersebut jangan sampai hanya menjadi kado bagi dirinya, tapi juga bisa turut dirayakan dengan lebih bermakna.


Bertolak Dari yang Ada berisi rangkaian acara pembacaan monolog dan puisi karya Putu Wijaya dan juga akan ada pementasan tiga naskah drama dalam tiga hari berturut-turut.

Lima buah puisi dan tujuh buah cerpen telah dipilih untuk dilombakan. "Lomba baca puisi dan monolog ini ditargetkan kepada anak muda, kisaran usia 13 sampai 30 tahun," kata Putu kepada Tempo, saat ditemui di Teater Salihara, Selasa, 25 Maret 2014.


Alasan Putu membatasi usia peserta minimal 13 tahun karena ada beberapa karyanya yang berisikan teks cukup dewasa. "Usia tidak terlalu kecil, karena ada ceritanya yang dewasa," ujarnya. "Karya-karya ini biasa saya bawakan jadi sepertinya bisa juga dibawakan oleh yang lain," kata Putu tentang cerpen Merdeka, Babi, Iri, Kalau Boleh Memilih Lagi, Memek, Pian, dan Kemerdekaan yang dipilih jadi materi lomba monolog.

Tiga buah naskah karya drama yang akan dipentaskan yaitu Bila Malam Bertambah Malam, HAH, dan JPRET. Tiga pementasan yang akan dipentaskan pada tiga hari berturut-turut itu menjadi tantangan luar biasa bagi Putu dan Teater Mandiri yang dipimpinnya.

Tapi, karena ini momen istimewa, pementasan istimewa tersebut perlu ditampilkan, terutama untuk pementasan JPRET yang temanya bertepatan dengan momen pemilihan umum.


Selain itu, sebanyak 92 tokoh yang berasal dari berbagai kalangan pun dikumpulkan untuk membuat kumpulan esai yang menuliskan atau menggambarkan sosok Putu Wijaya berdasarkan sudut pandang mereka. Kumpulan esai tersebut akan dibukukan dalam buku yang juga mengambil judul Bertolak Dari yang Ada.


Berikut rangkaian acara Bertolak Dari yang Ada pada 1-13 April 2014:

1-2 April 2014: Babak penyisihan dan final lomba baca puisi di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta.

3-12 April: Pameran lukisan Putu Wijaya di Bentara Budaya Jakarta.

3-4 April: Lomba monolog di Galeri Indonesia Kaya.

8 April: Lokakarya teater di Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta.

11 April: Peluncuran buku Bertolak dari yang Ada di Teater Salihara pada pukul 16.00 dilanjutkan dengan pementasan Bila Malam Bertambah Malam pukul 20.00 WIB.

12 April: Penyerahan sertifikat lokakarya teater di Teater Salihara yang dilanjutkan dengan pementasan HAH.

13 April: Pengumuman pemenang lomba baca puisi dan monolog di Teater Salihara dan dilanjutkan dengan pementasan JPRET pada pukul 20.00 WIB.



AISHA SHAIDRA




Berita Terpopuler
Band Monkey to Millionaire Menang di VIMA 2014
Sang Perayu Ulung Bernama Bruno Mars
Cinta Penelope Ambil Job Kampanye jika Partai Sumbang Satinah
Madonna Didapuk Menjadi Sutradara Film Romantis

Berita terkait

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

41 hari lalu

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

7 Desember 2023

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

Butet Kartaredjasa menyebut bahwa pementasan seninya diintervensi oleh pihak kepolisian karena larangan menampilkan satir politik.

Baca Selengkapnya

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

28 Juli 2023

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

Komunitas seni dan budaya, Sangkami mengusulkan pementasan seni dan budaya melibatkan para anggota MPR.

Baca Selengkapnya

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

25 April 2023

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

Rangkaian Monas Week menyuguhkan pertunjukan musik khas Idul Fitri serta Air Mancur Menari dan video mapping.

Baca Selengkapnya

4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

21 Januari 2023

4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

Acara-acara itu tak sekadar untuk membuat meriah Imlek, tapi memiliki makna di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

14 Desember 2022

Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

Ada sejumlah agenda seni budaya yang akan kembali digelar di kawasan Kaliurang pada libur Natal dan Tahun Baru.

Baca Selengkapnya

Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

3 September 2022

Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

Gabungan seniman Kabupaten Bekasi kembali manggung untuk memeriahkan Lebaran Anak Yatim setelah dua tahun terhalang pandemi

Baca Selengkapnya

Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

23 Maret 2021

Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

Tari Sri Kayun dan fragmen Suroloyo Wrehaspati dibawakan oleh seniman Kulon Progo dan pegawai pemerintah daerah sebagai penari pendukung.

Baca Selengkapnya

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.

Baca Selengkapnya

Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

1 Desember 2020

Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

Tentu ada beberapa tantangan saat memproduksi pentas teater. Salah satu kendala utamanya adalah mencari cara agar pentas tetap dapat roh.

Baca Selengkapnya