PKB lamar Ahmad Dhani jadi Jurkam. TEMPO/Aisha Shaidra
TEMPO.CO, Jakarta - Batalnya Ahmad Al-Ghozal alias Al menjadi juru kampanye Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membuat Ahmad Dhani kecewa. Menurut pendiri Republik Cinta Management ini, wajar jika anak di bawah umur sudah dilibatkan dalam urusan politik. Al merupakan putra sulung Dhani.
"Saat tahun 1982 waktu pemilu itu saya masih SD. Saya sudah kampanye di PPP," kata Dhani saat ditemui di kediamannya di Pondok Indah, Senin, 17 Marert 2014. Secara pribadi, dia kurang menyetujui adanya larangan anak di bawah usia 17 tahun untuk menjadi juru kampanye. "Politik bukan alkohol atau barang haram," ujarnya.
Meski pada dasarnya Dhani belum mengenalkan politik secara mendalam pada tiga putranya, tapi dengan dia mengajak mereka mengisi acara, antara lain, dalam kampanye. Menurut dia, hal itu sudah menjadi salah satu cara memperkenalkan politik sejak dini. "Anak-anak sih belum saya dalami tentang politik. Dengan mereka ikut (acara kampanye), itu akan jadi pelajaran."
Dhani tidak menutup kemungkinan jika kelak anaknya ada yang menjejakkan karier di dunia politik. Hal itu, kata dia, bukan keanehan karena sudah ada dari akarnya. "Kenapa enggak. Bapak saya itu politikus. Begitu nanti anak-anak saya jadi politikus, enggak heran," katanya. Menurut mantan suami Maia Estianty ini, agar anak tertarik pada politik, perlu dilibatkan dalam acara politik.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.