Rapper Joshua Matulessy atau yang dikenal dengan JFlow. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Rapper JFlow tentu merasa bangga ketika video klip lagunya, Rise and Fall, yang berkolaborasi bersama band Kotak, ditonton banyak orang di dunia maya. Karyanya yang digunakan produk Achilles untuk mensponsori klub Manchester United itu ternyata juga disukai penonton mancanegara yang melihatnya melalui YouTube.
"Orang-orang itu katanya suka sama lagu saya," kata pemilik nama lengkap Joshua Matulessy ini kepada Tempo di apartemennya, Kedoya, Jakarta Barat, beberapa pekan lalu.
Penonton video klip JFlow di YouTube pun mulai berkomentar. Banyak dari mereka yang menanyakan negara asal Joshua. "Ternyata nama JFlow sempat membuat mereka penasaran," katanya. Beberapa di antaranya menebak Joshua berasal dari Malaysia karena berwajah Melayu dan lancar berbahasa Inggris. Sementara yang lain mengira pria asal Ambon-Jawa itu berkewarganegaraan Singapura.
Melihat tebakan-tebakan yang salah itu, JFlow pun hanya menjawab, "Coba cari di Google arti simbol +62 di topi yang saya kenakan itu."
Gimmick +62 yang berarti kode telepon internasional Indonesia memang salah satu cara Joshua untuk memperkenalkan negara asalnya. Awalnya, dia sempat berpikir keras bagaimana cara memperkenalkan Indonesia melalui video klipnya.
Bila hanya menggunakan nama beken, Joshua tidak bakal dikira berasal dari Zamrud Khatulistiwa. Sementara memakai baju merah-putih atau membawa bendera merah-putih dianggap norak olehnya. Dia pun tidak bisa menyablon kata Indonesia di baju karena ingin menghormati pihak sponsor lagu.
"Dengan simbol +62 juga rencananya aku buat komunitas orang-orang yang berbakat asal Indonesia," katanya. Para penonton video klipnya itu pun memuji ide JFlow memperkenalkan kewarganegaraannya.
