TEMPO.CO, Jakarta - Blogger senior Indonesia dan pemerhati media jejaring sosial Enda Nasution menyatakan juru bicara kepresidenan ataupun staf ahli komunikasi Istana Negara perlu mengoreksi gaya berkomunikasi Herawati Kristiani alias Ani Yudhoyono, istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di akun Instagram miliknya. "Bukan sekali ini saja Ibu Ani terlihat emosional di Instagramnya, tapi kok orang di sekitarnya diam saja?" ujar Enda kepada Tempo, Selasa, 21 Januari 2014.

Media massa di Indonesia memang beberapa kali memberitakan sikap Ani Yudhoyono di akun Instagram miliknya. Jumat, pekan lalu, misalnya, Ani terekam melontarkan berbagai kalimat yang cenderung emosional saat menanggapi komentar para follower-nya di @aniyudhoyono, akun pribadinya.

Pada Jumat, 17 Januari 2014 lalu, seorang pengikut Ani di Instagram, dengan nama akun @adhityaanp mempertanyakan apakah kamera yang kerap dipakai Ani untuk memotret milik pribadi atau negara. Ani Yudhoyono pun menanggapinya dengan serius. @adhityaanp pertanyaan anda agak keterlaluan, tapi akan saya jawab biar gamblang. Yang dipakai oleh biro pers, kemungkinan punya Negara. Kalau yang dipakai saya tentu milik pribadi. Ingat jauh sebelum jadi Ibu Negara, pada tahun 1976 saya mendapat hadiah perkawinan sebuah tustel dari ortu (orang tua). Paham?

Enda menyayangkan reaksi-reaksi Ani terhadap komentar para pengikutnya itu. "Kenapa sih Ibu Ani reaksinya harus keras seperti itu? Padahal, kan, yang bertanya nadanya biasa saja." Seharusnya, dia melanjutkan, sejak pertama kali sikap emosional Ani di Instagram disorot media massa, staf ahli komunikasi Istana, juru bicara Kepresidenan, maupun orang-orang di sekitar Ani mengingatkan. "Bagaimanapun juga dia seorang public figure yang mendampingi Presiden, bukan tidak mungkin sewaktu-waktu sikapnya disorot media massa asing."

Sebetulnya, Enda menjelaskan, meski akun Instagram milik Ani tersebut dibuat secara pribadi tetapi ranahnya telah bergeser menjadi ruang publik. "Dia seorang sosok terkenal di Indonesia. Kedua, sifat media sosial walau bagaimana pun merupakan ruang maya yang bisa diakses siapa saja." Atas dasar itulah, ujarnya, pengguna media sosial harus belajar untuk tidak mudah sensitif dan emosional. "Kalau ada komentar yang menyinggung tidak usah dimasukin ke hati."

PRAGA UTAMA

Berita terpopuler

SBY Sakit Hati Tak Jadi Wapres Mega
Curhat SBY Soal Hubungannya dengan Mega
7 Ekspresi Sewot Ani SBY di Instagram
Istilah Akil Soal Suap: Emas 3 Ton dan Uang Kecil
Akil Dituding Bermain di Sengketa Pilkada Bali