TEMPO.CO, Jakarta - Transgender bukan lagi hal yang asing di telinga kita. Di Indonesia, sudah ada banyak contoh transgender, dan Sam Brodie adalah salah satu yang pernah merasakannya. Sam pernah menjadi wanita bernama Samantha, namun kini ia kembali lagi menjadi seorang pria.
"Tersasarnya seseorang dalam hidup itu biasanya karena tidak dekat dengan Tuhan, memang sulit dan tiap orang punya pilihannya sendiri-sendiri," kata Sam saat ditemui di Gramedia Matraman, Jakarta, Selasa, 26 November 2013.
Hal ini mengingatkan kita pada pilihan seorang Dena Rahman yang lebih memilih menjadi seorang wanita, meski ia terlahir sebagai laki laki. "Hidup itu pilihan setiap orang yang menjalani, sebagaimana yang pernah saya alami. Mungkin Dena lebih nyaman sebagai perempuan, tapi tidak ada yang tahu. Saya sendiri sebagai contoh yang telah kembali. Tapi saya kembalikan ke masing-masing orang," ujar Sam.
Menurut Sam, bagi siapapun, pilihan kembali ke kodrat akan selalu terbuka seperti dirinya. "Tidak ada kata terlambat untuk kembali berubah," ujarnya. Dengan menceritakan kisahnya lewat buku berjudul Samuel, Samantha and Me, Sam berharap dapat menginspirasi transgender di luar sana.
Namun, kembali lagi Sam menghargai pilihan hidup seseorang. "Jika mau menjadi wanita ya silahkan. Seperti bunda Dorce, beliau memilih jalannya. Saya sekarang menganggapnya perempuan sebenarnya karena itu yang ia pilih dan saya hormati itu," ujarnya.
Sedangkan bagi dirinya, kembali 'pulang' menjadi Sam juga adalah pilihannya sendiri. Sebisa mungkin Sam ingin kembali menjalani hidupnya sebagai laki-laki normal. Kini, ia telah memiliki istri bernama Indri dan memiliki seorang anak perempuan yang lahir pada 14 Agustus 2011 dan diberi nama Kimmy Caitlyn Malika Brodie. Simak Edisi Khusus diskriminasi waria di sini.