Addie Ms dan Kevin Aprillio bersepeda di Pondok Labu, Jakarta. Tempo/ Agung Pambudhy
TEMPO.CO, Jakarta - Kevin Aprillio dituduh menipu senilai Rp 1,3 miliar. Pemilik perusahaan rekaman dan manajemen artis Aprilio Kingdom itu dilaporkan ke polisi terkait penyanyi pendatang baru, Helen Yosita Gunawan.
Hingga saat ini Kevin sulit dihubungi. Namun anak sulung Addie MS dan Memes itu tetap aktif di media sosial Twitter. Dari cuitnya, Kevin terpantau masih sibuk syuting sinetron kejar tayang berjudul Aprillio & Jullie.
"Shooting episode terakhir Aprillio & Julie. Suasana mengharukan dan kekeluargaan sekali disini..God Bless u all!!" cuit Kevin, Rabu, 13 November 2013.
Justru sang ayah, Addie MS, yang aktif menanggapi kasus tuduhan penipuan tersebut. Namun, itu pun via Twitter karena yang bersangkutan sedang berada di Melbourne, Australia. "Hari yang menyenangkan :) Meski dengar berita yang aneh.hhehehe," kata akun @addiems.
Lalu, musikus pemilik Twilite Orchestra ini melanjutkan cuitnya. "Fitnah memang salah satu tema drama yg menarik. Geleng2 kepala sambil tepok jidat."
Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, pekan lalu ada laporan penipuan yang dilakukan Kevin Aprillio dari Sriyatin yang berasal dari Sragen, Jawa Tengah, dan putrinya, Helen Yosita. Dalam keterangannya, pelapor menyebutkan telah menyetor uang Rp 2,5 miliar guna pengurusan biaya produksi dua album.
Setelah proses album pertama selesai, perjanjian kontrak awal dengan Aprilio Kingdom dihentikan dan ada ketidakcocokan nilai akhir antara pelapor dan Kevin. Dari hasil perhitungan tersebut, Sriyatin, dalam keterangannya, mengatakan masih ada uang senilai Rp 1,13 miliar di tangan Kevin.
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
16 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.