Lukisan Frida Kahlo Dipamerkan di Yogyakarta

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 3 November 2013 18:59 WIB

Membaca Frida Kahlo #15.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Perempuan tinggi kurus menghunus tongkat panjang ke ujung bawah. Tangan kiri menopang erat tongkat itu. Ujung bawah tongkat seperti hendak menerobos vagina. Ia berdiri gontai. Wajahnya menoleh ke arah tongkat. Dia menggelung rambut, bersimpul di bagian atas kepala. Rambut berjuntai, acak-acakan. Ia berkain panjang di atas paha. Kain bagian bawah tersingkap.

Patung perempuan ini satu dari 30 karya pameran seni rupa berjudul Meta / Mata seniman Pupuk Daru Purnomo di Sangkring Art Space, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 26 Oktober – 8 November 2013. Karya pupuk berupa lukisan dan patung. Patung berjudul Imajinasi Seksual (perempuan) dan Imajinasi Seksual (pria) adalah karya yang liar. “Ini bentuk kejujuran. Setiap perempuan dan laki-laki punya imajinasi seksual,” kata Pupuk kepada Tempo.

Menurut Pupuk, dua patung berbahan perunggu itu melukiskan sikap jujur manusia. Pupuk ingin menggambarkan imajinasi seksual manusia secara artistik, tak sekadar mengumbar tubuh perempuan. Patung menjadi alat berimajinasi. Ia tidak merujuk pada orang tertentu. Pupuk sengaja mengaburkan wajah perempuan dan laki-laki. “Saya gambarkan keindahan tubuh perempuan yang ideal,” kata dia.

Keindahan perempuan juga Pupuk goreskan dalam lukisan berjudul Frida Kahlo, perupa Meksiko. Frida terkenal dengan karya berjudul potret diri. Ada dua lukisan wajah Frida Kahlo yang Pupuk pajang di lantai bawah dan atas galeri. Frida Kahlo di lantai atas berwajah bintik lingkaran berukuran kecil. Wajah Kahlo berada dalam lingkaran besar seperti dalam buku isihara. Buku ini biasa digunakan untuk memeriksa buta warna pada mata manusia.

Kahlo menatap tajam. Ia beralis tebal. Bandana merah jambu menghiasi rambutnya. Ia beranting panjang. Kalung panjang melingkari leher. Sepanjang hayat, Kahlo pedih. Kecelakaan lalu lintas meneror kesehatannya. Tapi, Kahlo terus melukis.

Seperti Kahlo, Pupuk bernasib mirip. Seniman yang pernah pameran di National University of Singapore Museum ini juga pernah mengalami gangguan mata pada 2009-2012. Ia melihat obyek ganda. Ini membuat kejiawaan Pupuk terguncang. “Kondisi saya sama dengan Kahlo ,” kata Pupuk.

Pada periode tahun itu, Pupuk terus berkarya. Ketika mematung, ia mengandalkan indera peraba untuk mengatasi persoalan penglihatannya. Ide membuat karya, kata Pupuk menumpuk selama ia sakit mata. “Saya tetap melukis dan membuat patung semampu saya,” kata dia.

Alumni Jurusan Seni Lukis Institut Seni Indonesia Yogyakarta ini mengatakan gangguan kesehatan itu mendorongnya untuk pameran tunggal. Ia menyebut karya pada pameran ini tidak ramah pasar. Menurut dia, semua bahan karya menghabiskan biaya yang tidak sedikit. “Saya ingin merayakan keberhasilan melewati cobaan hidup,” kata dia.

Selain Kahlo, karya Pupuk yang digarap selama tiga tahun juga menonjolkan seniman maestro dunia. Ia melukis Monet, Rembrandt, Van Gogh, Pablo Picasso, AlBrecht Durer, dan Salvador Dali. Latar belakang Eropa juga muncul dalam karya Pupuk. Ia meletakkan 25 kursi berbahan perunggu dan besi di tengah galeri. Kursi itu bertuliskan nama seniman maestro, seperti Monet. Tempat duduk itu menghadap papan tulis yang penuh kutipan maestro.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

6 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

9 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

35 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

41 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

46 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

50 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

54 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya