Sultan Merasa Plong Semua Anak Sudah Menikah

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 19 Oktober 2013 17:05 WIB

Sri Sultan Hamengkubuwono X menunjuk ke lampu sebagai patokan tempat pertemuan mempelai saat melakukan gladi bersih Upacara Panggih dan Pondongan Pernikahan Agung GKR Hayu dan KPH Notonegoro di Bangsal Kencana, Keraton Yogyakarta, (19/10). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X tampak ikut serta memberikan pengarahan dalam gladi bersih prosesi panggih pengantin dalam pernikahan putrinya di bangsal Kencana, Sabtu 19 Oktober 2013. Pada 21-23 Oktober 2013 ini adalah prosesi terakhirnya sebagai ayah untuk menikahkan putrinya. Putri keempat yang akan menikah adalah Gusti Kanjeng Ratu Hayu dengan Kanjeng pangeran Haryo Notonegroro asal Kudus, Jawa Tengah.

Gladi bersih prosesi panggih dilakukan dua kali. Mulai dari kedatangan Notonegoro dari bangsal Kasatriyan yang kemudian bertemu Hayu di bangsal Kencana. Sultan ikut mengarahkan Hayu saat menjalani ritual pondhongan yang dilakukan Notonegoro dengan adik Sultan, Gusti Bendara Pangeran Haryo Suryodiningrat.

Sultan pun ikut membantu panitia mengarahkan posisi cameramen dan fotografer yang akan mengambil gambar nantinya. Usai gladi bersih, Sultan menyempatkan diri menyambangi wartawan yang datang. “Tanggung jawa saya sebagai ayah selesai, karena telah menikahkan semua anak-anak saya,” kata Sultan.

Dia dikaruniai empat orang anak yang semuanya perempuan. Dia berharap agar anak-anaknya dapat hidup harmonis, saling menghormati pasangannya, saling membangun kebersamaan tanpa membuka kekurangan masing-masing.

Lantaran pekan depan adalah mantu terakhirnya, Sultan pun meminta ikut serta dalam kirab kereta dari Pagelaran Keraton Yogyakarta ke bangsal Kepatihan untuk mengikuti resepsi pada 23 Oktober.

“Karena ini yang terakhir. Dan baru sekali ini naik kereta itu (kereta Kyai Winomoputra). Sekaligus untuk membangun imej kebudayaan dan pariwisata Yogyakarta,” kata Sultan.
Usai menikah, baik Hayu maupun Notonegoro akan tinggal di New York, Amerika Serikat.

Lantaran Notonegoro terikat kontrak empat tahun sebagai staf PBB, sedangkan HAyu akan melanjutkan sekolah di sana sekitar 2,5 tahun. “Enggak apa-apa, sudah biasa (ditinggal anak-anak). Notonegoro kan, kontraknya kurang tiga tahun. Nanti mereka bisa sama-sama selesai,” kata Sultan.

Selama prosesi pernikahan putrinya, Sultan menyatakan hanya cuti dua hari. Tepatnya pada 22 dan 23 Oktober. Pada 21 Oktober, dia menyatakan diri tetap masuk kerja. “Kan 21 Oktober hanya ritual yang dilakukan para putrid (para perempuan),” kata Sultan.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

5 hari lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

20 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

21 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

24 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

27 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

54 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

59 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

12 Maret 2024

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

12 Maret 2024

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

8 Maret 2024

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya