TEMPO.CO, Surabaya - Peragawati Arzetti Bilbina merasa sangat prihatin dengan terkuaknya kasus casting model bugil online di Surabaya. Ia berharap para model berhati-hati dan tidak mudah tergiur iming-iming materi. "Model harusnya hati-hati dengan praktek-praktek seperti ini. Model profesional tidak akan mengambil jalan seperti itu," kata Arzetti saat dihubungi, Jumat siang, 13 September 2013.
Artis yang tengah menapaki karier politik melalui Partai Kebangkitan Bangsa mengatakan lazimnya audisi model tidak mungkin melakukan cara-cara seperti casting bugil online itu. Karena itu, dia meminta kepada para model harus mengantisipasi hal tersebut.
Calon anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan I Jawa Timur, Surabaya dan Sidoarjo ini mengatakan, sebelum mengikuti audisi, para model seharusnya berkonsultasi dulu dengan agen yang mengetahui soal ini. "Kalau mau jadi model, masuklah dengan cara yang benar," katanya.
Model profesional, kata Arzetti, tidak sembarangan mengirimkan foto pribadinya, apalagi yang dalam keadaan bugil.
Kepolisian Daerah Jawa Timur pada Jumat pekan lalu menerima laporan ihwal casting online model bugil yang mencatut Models1. Models1 ini merupakan agen model yang berbasis di London dan terbesar di Eropa yang telah berkecimpung selama 40 tahun di dunia model.
Pelapornya adalah Edwin Saputra, yang mengaku menerima kuasa dari Direktur Pengelola Models1, John Horner. Saat itu, Edwin melaporkan Anthony sebagai pihak yang menggunakan nama Models1, dengan klaim akan melakukan sesi pemotretan model bugil di kapal pesiar Star Cruise. Tidak tanggung-tanggung, maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Hotel Harris Kuta juga dicatut sebagai sponsor dalam casting bugil ini.
Dalam laporan polisi tersebut, Anthony dilaporkan telah menyebarkan berita elektronik yang memiliki muatan melanggar kesusilaan, seperti tercantum dalam Pasal 27 (1) jo Pasal 45 (1) UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
9 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.
