TEMPO.CO , Jakarta:Kamis kemarin PT Kereta Commuter Jakarta mulai memberlakukan Tiket Harian Berjamin (THB) serentak di seluruh stasiun Jabodetabek. Di Stasiun Mangga Besar, Jakarta Barat, sejumlah penumpang commuter masih mengeluhkan mekanisme pembelian dan pengembalian uang jaminan Rp 5.000. Cara itu dirasa telalu ribet. Jumlah itu juga dinilai terlalu memberatkan penumpang.
Seorang penumpang, Muhammad Romli, 55 tahun merasa tak mengetahui sosialisasi THB oleh pihak PT Kereta Commuter Jakarta. "Bingung saya dengan kartu jenis ini. Saat membeli tiket saya juga tidak mendapatkan keterangan yang jelas dengan beban jaminan Rp 5.000 dari petugas loket," tutur Romli sembari menunjukkan kartu THB.
Ia hendak menukarkan Kartu THB dan mengambil uang jaminan. Ia mengatakan bahwa uang Rp 5.000 berguna untuk ongkos selanjutnya ke lokasi dagang. Sehingga ia merasa terbebani dengan uang jaminan sebesar Rp 5.000. "Apalagi saya jarang menggunakan jasa commuter dan uang pas-pasan," katanya.
"Nanti setelah sampai di stasiun Depok, tiketnya mau saya kembalikan. Uang Rp 5.000-nya mau saya gunakan untuk naik angkutan lain," terangnya.
Senada, Kurnia Sari, 36 tahun, mengatakan tidak terlalu masalah dengan nominal rupiah dalam sistem THB. Hanya saja, ia merasakan informasi sistem THB dari petugas loket tidak optimal. Di awal pembelian pun, ia sempat mengakui bingung terhadap sistem uang jaminan yang diberlakukan terhadap tiket THB. "Apa kartu THB ini harus ditukarkan pada hari ini atau seperti apa?"
Dari pantauan Tempo, petugas loket memberikan pengumuman terkait sistem kartu THB kepada pengguna commuter. Namun, volume pada pengeras suara tersebut lirih. Walhasil, pengumuman tidak terdengar jelas. Beberapa penumpang commuter juga nampak sedikit penuh sesak mengantri silih berganti mendatangi loket untuk mengambil uang jaminan.
Penjaga loket di Stasiun Mangga Besar, Suparman, mengatakan bahwa rata-rata pengguna kartu THB mengeluhkan uang jaminan sebesar Rp 5.000. "Ini lantaran tak semua penumpang mampu," kata dia. Selain itu, lanjutnya, sejumlah penumpang juga tidak akan menggunakan jasa commuter dalam waktu dekat. Sehingga sering mereka berbondong-bondong di depan loket melakukan refund setelah antre keluar dari gate.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita terkait
MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL
1 hari lalu
Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.
Baca SelengkapnyaRencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah
10 hari lalu
Keputusan memperpanjang rute perjalanan KRL hingga ke Karawang merupakan wewenang pemerintah.
Baca SelengkapnyaRencana Kenaikan Tarif KRL, Ini Tanggapan PT KCI
10 hari lalu
Tarif kereta rel listrik (KRL) direncanakan akan naik. Bagaimana tanggapan PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI?
Baca SelengkapnyaKAI Commuter Catat Rekor Baru Jumlah Pengguna KRL di Masa Libur Lebaran 2024, Tembus 31 Ribu Orang
20 hari lalu
"Kami melihat beberapa potensi anak-anak ikut naik KRL."
Baca SelengkapnyaKRL Anjlok di Dekat WTC Mangga Dua, KAI Commuter Line Masih Lakukan Evakuasi
21 hari lalu
Rangkaian kereta rel listrik atau KRL anjlok di lintas Stasiun Kampung Bandan-Rajawali tepanya di depan WTC Mangga Dua pada Sabtu pagi.
Baca SelengkapnyaKAI Commuter Prediksi Jumlah Pengguna KRL Yogya-Solo saat Libur Lebaran 2024 Lebih dari 63 Ribu Orang
22 hari lalu
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba memperkirakan kenaikan jumlah pengguna Commuter Line mencapai puncaknya pada Sabtu, 12 April 2024.
Baca SelengkapnyaKAI Tambah Perjalanan KRL ke Bandara Soekarno-Hatta dan Kereta Arah Merak
28 hari lalu
PT KAI menambah perjalanan KRL ke Bandara Soekarno-Hatta dan kereta api arah Merak selama libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir
33 hari lalu
KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.
Baca SelengkapnyaKejari Depok Terima SPDP Kasus Pembobolan Kartu Multi Trip KRL
56 hari lalu
Kejari Depok telah menerima resmi SPDP dari penyidik kriminal khusus Polres Metro Depok kasus ilegal akses pembayaran Kereta Commuter Indonesia (KCI).
Baca SelengkapnyaSistem Top Up Kartu Multi Trip KRL Dibobol Pemuda Depok, KAI Commuter Pastikan Keamanan Saldo Pelanggan
58 hari lalu
PT KAI Commuter pastikan keamanan saldo pelanggan, buntut pembobolan sistem top up kartu multi trip KRL oleh pemuda Depok.
Baca Selengkapnya