TEMPO.CO, Jakarta - Heboh atas twit-nya yang membahas bagaimana seharusnya perempuan dalam sudut pandang Islam, Ustad Felix Siauw mengaku bahwa hal seperti itu sudah bisa ia prediksi.

"Respons saya pribadi bisa saja," ujarnya saat dihubungi Tempo, Kamis, 15 Agustus 2013.

Felix mengakui bahwa tema yang dibawanya saat itu merupakan sebuah tema yang sensitif. Sebab, pasti ada orang yang merasa berkepentingan. Jadi wajar jika apa yang ia sampaikan membuat ramai dibicarakan, entah didukung ataupun ditentang.

"Sebenarnya twit-twit saya untuk memberikan penjelasan, share tentang bagaimana Islam memandang wanita," katanya seraya menambahkan bahwa ide-ide feminisme memandang Islam adalah agama yang paternal, kelaki-lakian, dan tidak memberikan kebebasan pada wanita.

"Ide feminis, kan, datangnya dari Barat, jadi artinya orang Barat, perempuan di Barat, yang sesungguhnya merasa tidak puas terhadap agama, merasa direndahkan," dia menjelaskan.

Felix pun menegaskan bahwa inti dari twit yang ia sampaikan lebih menyoroti hubungan suami-istri. Menurut dia, para feminis menganggap wanita direndahkan karena faktor ekonomi, wanita sebagai istri cenderung menggantungkan diri pada suami, sehingga akhirnya muncul keinginan untuk jadi mandiri.

Menurut dia, ketika seorang wanita bekerja, maka pekerjaan mereka sebagai ibu dan pengelola rumah tangga sedikit banyak jadi terlalaikan. "Dia akan jadi sulit menjadi yang terbaik bagi anak dan suaminya," katanya. Padahal peran istri merupakan peran yang sangat penting dalam keluarga.

"Tapi bukan berarti mandiri seolah dilarang," sahut ustad yang berdakwah sejak tahun 2002 ini. "Islam tidak melarang wanita untuk berprestasi, mandiri, malah wanita wajib pintar untuk mendidik anak-anaknya. Tidak masalah wanita menjalani pendidikan hingga S-2, S-3."

AISHA

Berita Terpopuler
Michael Mann Pilih Jakarta, Referensi Mari Pangestu
Chris Hemsworth Akui Mengenal Indonesia
Parfum Terbaru dari Nicki Minaj

Berita Lain
17 Agustus, Kimberly Ryder Pakai Baju Merah Putih
Kimberly Ryder:Hidup Ini Indah Berkat Kemerdekaan
Tantowi Yahya Bangga dengan Kemerdekaan Indonesia