TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Abang None Jakarta 1993, Maudy Koesnaedi mengaku kecewa dengan anggapan Abang dan None Jakarta sekadar pajangan. "Mereka itu bukan pajangan," kata Maudy di Balaikota DKI Jakarta.
Dia menyebutkan Abang dan None Jakarta bukan pajangan yang hanya bertugas menemani Gubernur DKI saat bertugas atau mendatangi acara saja. "Acara mereka itu sangat padat. Diisi dengan kegiatan-kegiatan," katanya.
Selain kegiatan, Maudy juga menyebutkan Abang None Jakarta dibekali delapan jenis pendidikan yang diperlukan seperti ilmu pemerintahan, tata busana, budaya Betawi, pemasaran, Bahasa Inggris dan melalui psikotes. "Dan masing-masing ilmu itu diberikan oleh ahlinya," katanya.
Gelaran pemilihan Abang None Jakarta ini, menurut Maudy, tidak hanya memilih seseorang dengan paras tampan atau cantik, namun ada beberapa kriteria lain yang harus dicapai seperti harus memiliki kartu identitas Jakarta. "Seleksinya sangat ketat," katanya.
Pemilihan Abang None Jakarta telah berlangsung semalam, Rabu 3 Juli 2014 di Monumen Nasional. Terpilih Dio Aufa Handoyo dan Delicia Gemma Syah Marita sebagai Abang dan None Jakarta 2013.