TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai salah satu upaya pelestarian kesenian tradisi Betawi, Ikatan Abang None Jakarta (IANTA) melalui Teater Abnon, menyelenggarakan sebuah pementasan sandiwara Betawi "Soekma Djaja". Maudy Koesnaedy, sebagai salah satu none Jakarta pada 1993, sebagai produser dalam pementasan yang akan diadakan pada 5 dan 6 Juni 2013 di Gedung Kesenian Jakarta.
"Awal muasal kenapa mengajak Abnon Jakarta gabung di teater, ketika saya ikutan pemilihan abnon Jakarta ditanya sama juri Poppy Darsono, kalau terpilih apa yang mau dilakukan, saya jawab mau bikin kegiatan betawi untuk generasi muda," kata Maudy saat ditemui di Konferensi Pers Soekma Djaja di Senayan City, Jakarta, Ahad, 26 Mei 2013.
Ternyata, saat itu, Maudy menang dan bergabung dengan sinetron Si Doel Anak Sekolahan sebagai Zaenab. "Saya pikir menjadi none 1993 memberikan banyak pengalaman dan pelajaran buat saya ke dunia entertainment, dan merasa harus mengembalikan semua kebaikan itu kepada Abnon," kata istri Erik Meijer ini.
Maudy mengemasnya dengan lebih modern yang tentunya masih dengan model lenong yang menjadi budaya Betawi. "Yang membanggakan buat saya adalah antusiasme dari para abnon. Untuk tetep gabung latihan meski nggak ada honor. Latihan dari jam 7 malam ampe 12 malam selama lima bulan," katanya. Jelang pementasan, menurut Maudy latihan bisa tiga kali dalam seminggu.
Kini pementasan Soekma Djaja, yang bercerita tentang pelestarian gambang kromong di tengah globalisasi jaman tinggal menghitung hari. Maudy berharap ke-30 pemain yang berasal dari para finalis abnon dapat memberikan tontonan yang menghibur.
Acara ini diadakan juga bertepatan saat ulang tahun Jakarta ke-486. Selain Soekma Djaja, di tahun 2009, teater abnon telah mementaskan Cinta Dasima, di tahun 2010 mementaskan Si Doel dan Sangkala 9/10 ditahun 2011.
