TEMPO.CO, Jakarta--Menekuni profesi sebagai penyanyi dangdut Pantura tidak disesali Dewi Kirana. Penyanyi yang dijuluki Queen of Pantura sudah menekuni karir sebagai penyanyi sejak usia 14 tahun dan sudah menelurkan 13 album. Dewi disebut-sebut memiliki karakter vokal yang bagus, albumnya banyak terjual dan laku di pasaran.
Si Ratu Pantura ini kembali menjadi perbincangan setelah dikabarkan turut menerima aliran dana dari Ahmad Fathanah, tersangka suap kuota daging impor. PPATK mensinyalir ada 20 perempuan yang menerima harta Fathanah yang diduga sebagai upaya pencucian uang. (Lihat: Saksi Baru Fathanah: Dewi Kirana)
Dewi berterus terang belum pernah dapet sawer gede apalagi seperti yang diberitakan mendapat uang puluhan juta rupiah dari sosok yang bernama Ahmad Fathanah. "Saya enggak kenal dia dan enggak pernah dapat uang sebesar itu," katanya.
Dia menceritakan nilai nominal besar yang pernah diterima sebagai honor manggungnya hanya sekali. "Itupun saya diundang menyanyi dalam acara hajatan yang diadakan istrinya Herkules kan ortang Indramayu juga. Saweran terbesar Rp 35 juta dari Herkules dibayarnya pakai cek setelah usai menyanyi baru terima di tangan."
Nilai uang tersebut dibayar rata untuk Dewi Kirana dan tim musiknya nyang berjumlah 28 orang. Dewi yang datang ke kantor Tempo pada Rabu, 14 Mei 2013 dari kota kelahirannya Indramayu menggunakan mobil Toyota Yaris warna abu-abu. Mobil yang diberi hiasan berupa lukisan motif abstrak berupa garis merah, putih dan hitam diperkirakan mobil sekond keluran awal tahun 2000-an. (Lihat: Dewi Kirana Cerita Asal Nama Queen of Pantura)
"Itu mobil lama hasil jerih payah saya menyanyi dan berkarir selama 14 tahun. Saya mengumpulkan uang sedikit demi sedikit, jadi bukan uang pemberian dari siapapun. Honor yang saya terima ya sama nilainya dengan jumlah yang didapt dan dibagi rata dengan saya dan tim musik saya," ungkap Dewi Kirana menjelaskan. Simak lika-liku kasus suap kuota dagin impor yang melibatkan petinggi PKS di sini.
