Semangat Anti-Kekerasan di Panggung Puisi

Reporter

Sabtu, 29 Desember 2012 15:43 WIB

Ilustrasi. REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun acara telah ditutup, panggung belum benar-benar sepi, Jumat malam, 28 Desember 2012 lalu. Tiga pemusik kemudian tampil membawakan sejumlah lagu pop yang membuat sebagian pengunjung tak jadi bangkit dari duduknya. Devie Komala Syahni, pengurus Komunitas Musikalisasi Puisi Indonesia (KOMPI), penggerak kegiatan itu, berbisik, "Itu teman-teman dari Jambi, Raja en Friend. Dulu mereka juga penggiat musikalisasi puisi."

Mereka memang tak masuk dalam agenda pentas acara Silaturahmi Musikalisasi Puisi "Berhentilah Kekerasan" di Warung Apresiasi Bulungan, Jakarta, malam itu. Para penampil merupakan kelompok yang membawakan musikalisasi puisi. Ada belasan grup dengan beragam kreativitasnya. Mereka adalah pelajar dan mahasiswa dari berbagai penjuru Jakarta dan sekitarnya.

Ada Komunitas Van Der Wijck dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka), Teater Ghanta dari Universitas Nasional (UNAS), Sanggar Kapas, Denting, deKasyaf, MP UIN, Ervan Ceh Kul dkk, pelajar serta guru SMA 6 dan SMA 70. Tentu saja tidak ketinggalan Deavies Sanggar Matahari, komunitas yang menjadi penggerak dan penyebar “virus” musikalisasi puisi ke berbagai pelosok tanah air.

Acara ini digagas oleh Komunitas Musikalisasi Puisi Indonesia (KOMPI) dan didukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Menurut Devie, gagasan ini berangkat dari banyaknya tawuran pelajar di Jakarta. Devi mengatakan, Kompi berharap kegiatan ini bisa menjadi ajang apresiasi antarpelajar sehingga bisa mencegah kekerasan.

Bahkan, silaturahmi musikalisasi ini tidak akan berhenti malam itu, tapi akan diadakan secara rutin di Warung Apresiasi (Wapres) Bulungan. "Kegiatan ini akan diadakan sebulan sekali," kata Ketua Umum Kompi, Fikar W. Eda. "Fokus pesertanya pelajar," Devies menambahkan.

Yang mengejutkan, penampilan para pelajar dan mahasiswa itu tidak "ala kadarnya". Mereka berusaha untuk menyuguhkan kreativitas terbaik. Ervan Ceh Kul dan kawan-kawan, misalnya, menampilkan musikalisasi puisi didong Gayo, Aceh, yang dipadu aksi teaterikal tari Guel. Ketika kelompok musikalisasi tampil di depan, dari tempat penonton muncul seseorang lengkap dengan selendang khas Gayo membawakan tari Guel.

Lalu, di sudut panggung, penyair Fikar W. Eda menimpali dengan meneriakkan puisi-puisi antikekerasan. "...sambutlah salam kami/salam kami dengan bismillah/damai langit menjadi payung/damai bumi menjadi jejak/permadani perak Nusantara..."

Teater Ghanta, Komunitas Van Der Wijck, dan lain-lain juga tampil memukau. Dua seniman sastra senior, yakni Budi Marwoto dan Teguh Esha, penulis Anak Topan Anak Jalanan, juga tampil membaca puisi. Di bagian penghujung, Deavis Sanggar Matahari, seperti biasa, tampil aktraktif. Pertunjukan itu ditutup dengan pentas anak-anak keluarga Deavies Matahari.

Setelah puisi yang didendangkan cucu-cucu almarhum H. Fredy Arsi--pendiri Devies Sanggar Matahari dan Komunitas Musikalisasi Puisi Indonesia--itu selesai, panggung dan tempat acara tak langsung sepi. Setelah foto-foto bersama, tiga anak muda pemusik mewarnai panggung dengan lagu-lagunya hingga lewat tengah malam dan penanggalan berganti hari baru: Sabtu, 29 Desember. Dan ketika mereka turun panggung, baru semua pengunjung benar-benar bergerak pulang.

MUSTAFA ISMAIL



Berita terkait

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

2 menit lalu

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

Presiden Jokowi mengundang relawan dan Menteri untuk hadir ke Istana menyaksikan dan nonton bareng semifinal AFC U-23 Indonesia lawan Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia Vs Uzbekistan: Waspadai Gelandang Serang Abbosbek Fazyzullaev

2 menit lalu

Timnas Indonesia Vs Uzbekistan: Waspadai Gelandang Serang Abbosbek Fazyzullaev

Timnas Indonesia vs Uzbekistan, waspada Abbosbek Fazyzullaev merupakan salah satu pemain timnas Uzbekistan yang bermain di Liga Rusia.

Baca Selengkapnya

Polisi Pastikan Tidak Ada Orang Lain di dalam Alphard Saat Brigadir RA Tembak Kepalanya

9 menit lalu

Polisi Pastikan Tidak Ada Orang Lain di dalam Alphard Saat Brigadir RA Tembak Kepalanya

Polisi menyatakan tidak ada orang lain di dalam Alphard saat Brigadir RA bunuh diri dengan cara menembak kepalanya.

Baca Selengkapnya

Ketua MK Pertanyakan Perbedaan Tanda Tangan di Dokumen Pemohon Sengketa Pemilu

11 menit lalu

Ketua MK Pertanyakan Perbedaan Tanda Tangan di Dokumen Pemohon Sengketa Pemilu

Ketua MK Suhartoyo mengungkapkan ada tanda tangan berbeda dalam dokumen permohonan caln anggota DPD Riau.

Baca Selengkapnya

Selain di Banten, PPP Sebut Suaranya di Jatim Pindah ke Partai Garuda

13 menit lalu

Selain di Banten, PPP Sebut Suaranya di Jatim Pindah ke Partai Garuda

PPP menuding suara partainya dalam pemilihan DPR RI di Jawa Timur, I, IV, VI, dan VIII pindah secara tidak sah ke Partai Garuda.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun

13 menit lalu

Jokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun

Investasi Microsoft tersebut bakal tersebar dalam beragam bentuk termasuk salah satunya untuk pengembangan talenta digital.

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

14 menit lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

16 menit lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Muhammad Ali Tolak Wajib Militer untuk Perang Vietnam, Gelar Tinju Dunianya Dicopot

18 menit lalu

Muhammad Ali Tolak Wajib Militer untuk Perang Vietnam, Gelar Tinju Dunianya Dicopot

Keputusan petinju Muhammad Ali tolak wajib militer berbuntut panjang. Pada 29 April 1967, gelar tinju kelas berat dunia dan lisensi tinjunya dicopot.

Baca Selengkapnya

Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan, Ramadhan Sananta Jadi Starter

19 menit lalu

Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan, Ramadhan Sananta Jadi Starter

Shin Tae-yong menurunkan Ramadhan Sananta sebagai starter laga Indonesia vs Uzbekistan untuk menggantikan Rafael Struick.

Baca Selengkapnya