Jatilan Pentas di Festival Seni Tradisi Solo

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 25 November 2012 15:19 WIB

Taman Budaya Jawa Tengah menyelenggarakan Festival Seni Tradisi Indonesia 2012, 24-27 November 2012. TEMPO/Ukky Primartantyo

TEMPO.CO, Surakarta - Panggung utama di Taman Budaya Jawa Tengah di Surakarta menjadi ajang unjuk gigi seniman kesenian jatilan, Ahad, 25 November 2012. Lima belas kelompok jatilan dari berbagai daerah di eks-Karesidenan Surakarta plus Gunung Kidul dan Magelang menampilkan jatilan dengan berbagai kreasi.

Seperti yang ditampilkan kelompok jatilan Turangga Seto dari Desa Salam, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Musik yang mengiringi tidak hanya berasal dari alat musik tradisional seperti gamelan. Tapi juga memasukkan unsur musik modern seperti drum. Begitu pun saat para pemain jatilan memasuki arena pentas, diiringi dengan lagu Garuda Pancasila yang dinyanyikan para pemain musik.

Kali ini, 16 penari jatilan Turangga Seto menampilkan cerita tentang perjuangan prajurit di bawah pimpinan Pangeran Diponegoro saat melawan Belanda. Selama 15 menit, seniman jatilan melakukan adegan menunggang kuda dengan kuda lumping.

Ketua Divisi Tari Taman Budaya Jawa Tengah, Jatmiko, mengatakan, setiap kelompok jatilan mendapat kesempatan tampil selama 15 menit. “Mereka tampil secara estafet. Selesai satu kelompok, disambung kelompok lainnya,” ujarnya kepada Tempo di sela acara, Minggu, 25 November 2012.

Tiap kelompok jatilan biasanya beranggotakan 30 orang. Dengan demikian, setidaknya ada 450 orang seniman jatilan yang terlibat dalam pentas. Pentas belasan kelompok jatilan ini bertujuan menunjukkan kepada masyarakat bahwa kesenian jatilan masih eksis. “Selama ini, seni tradisi dianggap hampir punah. Kali ini kami tunjukkan bahwa jatilan tetap hidup di masyarakat,” katanya.

Kebanyakan kelompok jatilan berasal dari Boyolali, Magelang, Temanggung, dan Wonosobo. Kali ini ada lima kelompok jatilan dari Boyolali dan satu kelompok dari Magelang. “Jatilan yang kami tampilkan diutamakan dari sekitar Solo,” kata dia.

Pementasan jatilan secara besar-besaran sekaligus menunjukkan bahwa jatilan tetap disukai masyarakat dan bukan kesenian jelek seperti yang disampaikan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo beberapa waktu lalu. “Kami menganggap ucapan Pak Bibit sebagai pelecut agar kami lebih baik dan tetap bisa eksis,” katanya.

Pentas jatilan termasuk dalam kegiatan Festival Seni Pertunjukan Tradisional Indonesia 2012 yang diselenggarakan pada 24-27 November 2012 di Taman Budaya Jawa Tengah. Ketua panitia pelaksana, Sutarman, mengatakan, ada 12 kelompok kesenian utama yang tampil.

“Kesenian jatilan hanya kesenian tambahan. Tapi sengaja dimunculkan untuk mengapresiasi para seniman jatilan,” ujarnya. Sebanyak 12 kelompok berasal dari berbagai daerah, seperti Aceh dan Makassar. Kesenian yang ditampilkan, antara lain, tari-tarian, kesenian tradisi setempat, dan wayang beber.

UKKY PRIMARTANTYO


Berita terkait

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

41 hari lalu

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

7 Desember 2023

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

Butet Kartaredjasa menyebut bahwa pementasan seninya diintervensi oleh pihak kepolisian karena larangan menampilkan satir politik.

Baca Selengkapnya

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

28 Juli 2023

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

Komunitas seni dan budaya, Sangkami mengusulkan pementasan seni dan budaya melibatkan para anggota MPR.

Baca Selengkapnya

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

25 April 2023

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

Rangkaian Monas Week menyuguhkan pertunjukan musik khas Idul Fitri serta Air Mancur Menari dan video mapping.

Baca Selengkapnya

4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

21 Januari 2023

4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

Acara-acara itu tak sekadar untuk membuat meriah Imlek, tapi memiliki makna di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

14 Desember 2022

Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

Ada sejumlah agenda seni budaya yang akan kembali digelar di kawasan Kaliurang pada libur Natal dan Tahun Baru.

Baca Selengkapnya

Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

3 September 2022

Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

Gabungan seniman Kabupaten Bekasi kembali manggung untuk memeriahkan Lebaran Anak Yatim setelah dua tahun terhalang pandemi

Baca Selengkapnya

Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

23 Maret 2021

Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

Tari Sri Kayun dan fragmen Suroloyo Wrehaspati dibawakan oleh seniman Kulon Progo dan pegawai pemerintah daerah sebagai penari pendukung.

Baca Selengkapnya

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.

Baca Selengkapnya

Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

1 Desember 2020

Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

Tentu ada beberapa tantangan saat memproduksi pentas teater. Salah satu kendala utamanya adalah mencari cara agar pentas tetap dapat roh.

Baca Selengkapnya