Lindsay Lohan merasa bangga dan tidak percaya kalau dirinya bisa menjadi pengganti aktris legenda Hollywood Elizabeth Taylor dalam memerankan Cleopatra. dailymail.co.uk
TEMPO.CO, New York - Tiga tahun putus dari Samantha Ronson, akhirnya Lindsay Lohan buka kartu tentang hubungan mereka yang akhirnya bubar itu. Meskipun keduanya betul-betul saling mencintai.
Dalam wawancara dengan Us Weekly saat press tour promo film Liz & Dick, Lohan mengatakan bahwa hubungan mereka seperti racun.
“Saya harus mencintai diri saya sendiri dulu sebelum saya bisa mencintai orang lain, dan saya sudah mengalami banyak hal. Dua orang yang sudah terkena racun tidak bisa bersama-sama. Akhir cerita. Kami sekarang hanya berteman. Begitulah mulanya dan saya pikir, ya beginilah seharusnya,” kata aktris yang berperan sebagai Elizabeth Taylor untuk sebuah film televisi ini.
LiLo, begitu Lindsay biasa disapa, berkencan dengan DJ perempuan itu hanya selama satu tahun. “Saya kira saya cukup berani untuk mengatakan saya suka perempuan. Memang kenapa? Mereka (media) selalu menyerang dia setiap hari. Ini benar-benar tidak fair. Dan apa yang tertinggal buat saya? Hanya patah hati! Tapi itu tiga tahun yang lalu. Itu pacaran serius saya yang terakhir,” ujar Lohan.
Saat ditanya The Hollywood Reporter pada kesempatan terpisah tentang perannya sebagai Elizabeth Taylor, Lohan pun berujar: “Saya pikir kami punya banyak kesamaan, menjadi terkenal di sepanjang hidup kami dan selalu hidup di bawah sorotan mata publik.”
Lohan menambahkan, dia benar-benar berkaca dari kehidupan Elizabeth Taylor karena Taylor bisa melampui masa-masa itu.
Lalu, ketika ditanya tentang masa lalunya yang sering berbuat onar, LiLo hanya mengatakan dia masuk ke lingkungan yang salah. “Namanya juga anak-anak, ada pasang-surutnya. Coba-coba merokok, nge-boat, dan minum. Sangat manusiawi-lah,” katanya. “Tapi akhirnya saya pikir apa yang sedang kulakukan ini? Kenapa saya membiarkan begitu banyak penjilat dan pengaruh-pengaruh buruk berkeliaran di sekitar saya?”
Dia menambahkan, “Saya sebenarnya sangat kesepian dan saya tidak menyadari itu. Itu kenapa saya kembali ke rumah di New York. Saya tidak pernah kesepian di sana. Saya bisa bertemu keluarga dan saya benar-benar dikelilingi oleh orang-orang yang sangat baik.”