TEMPO.CO, Bangkok - Ketika pendiri Apple Steve Jobs meninggal setelah pertarungan panjang melawan kanker tahun lalu, pakar sofware Tony Tseung mengirimkan email pada sekelompok Buddha di Thailand untuk mencari tahu apa yang terjadi dengan mantan bosnya itu.
Bulan ini, Tseung menerima jawabannya. Jobs telah bereinkarnasi sebagai filsuf, kelompok Budha Dhammakaya mengatakan dalam sebuah siaran televisi khusus, dan dia tinggal di "istana" yang berada di atas kantor lamanya di Cupertino, California.
Kematian Jobs diratapi orang di seluruh dunia Oktober lalu. Dari Shanghai hingga Sydney dan New York, pengagumnya meletakkan bunga dan menyalakan lilin sebagai tanda berkabung atas kematiannya. Beberapa komentator menggambarkan ia bak "nabi" yang inovasinya mengubah cara jutaan orang menjalani kehidupan mereka, memperkuat daya tarik merek yang sudah mendekati pengkultusan status.
"Setelah Steve Jobs meninggal, ia bereinkarnasi sebagai makhluk ilahi dengan pengetahuan khusus dan penghargaan untuk ilmu pengetahuan dan seni," kata Phra Chaibul Dhammajayo, kepala biksu di Kuil Dhammakaya, Khlong Luang, Thailand.
Beberapa pengagum Jobs di Malaysia kemudian berkumpul di sebuah pulau tropis dan dalam upacara keagamaan masing-masing mengambil gigitan dari apel sebelum melemparkannya ke laut dalam upaya untuk mempercepat reinkarnasinya.
Mengenai reinkarnasinya sebagai filsuf, tak ada keterangan rinci kapan dia mulai "bertakhta". Biksu senior di Kuil Dhammakaya menolak permintaan Fox News untuk memberi komentar.
