TEMPO.CO, Yogyakarta - Alunan dua gamelan pusaka Keraton Yogyakarta, yakni Kiai Guntur Madu dan Kiai Nogo Wilogo yang ada di Masjid Gede Kauman, dapat didengarkan dari berbagai penjuru dunia melalui teknologi radio streaming. Penggagas dan pembuat teknologi live streaming via radio gamelan dengan alamat situs http://sekaten.jogja.in, Johan Salim, mengatakan alunan yang keluar dari gamelan menjadi spirit harmonisasi tradisi khas Yogyakarta.
"Tradisi ini perlu disebarluaskan pada publik di mana pun berada," kata Johan yang menjabat Direktur Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, pada Senin, 30 Januari 2012. Ia berharap streaming itu mampu menembus batas-batas kewilayahan dan disimak warga dunia agar makin mengenalkan khazanah budaya Yogyakarta.
Live lewat radio streaming itu dilakukan pada pukul 19.30 hingga 23.30 WIB melalui siaran ulang. Tetabuhan gamelan itu menjadi puncak perayaan tradisi Pasar Malam Sekaten yang telah dilangsungkan kurang lebih sebulan ini di Alun-Alun Utara Yogyakarta.
Dua gamelan pusaka keraton itu sebelumnya telah dipindahkan dari Keraton Yogyakarta ke Masjid Gede Kauman pada Minggu, 29 Januari 2012 malam, dalam rangka memperingati datangnya Maulid Nabi Muhammad SAW pada 4 Februari mendatang. Selama sepekan, gamelan itu akan ditabuh secara bergantian dalam rentang waktu pagi pukul 08.00-12.00 WIB, siang pukul 14.00-16.00, dan malam pukul 20.00-24.00.
Pemerintah Kabupaten Bantul melalui kantor Pengolahan Data Telematika menyediakan server sebagai sarana untuk menyiarkannya secara online. "Untuk pertama kalinya suara tetabuhan gamelan pusaka tersebut menggema di seluruh penjuru dunia melalui akses Internet dengan cara radio streaming," kata koordinator kegiatan Radio Streaming Gamelan Sekaten 2012, Widihasto Wasana Putra.
Radio streaming gamelan sekaten ini, kata Hasto, juga menjadi rangkaian peringatan seabad Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang puncaknya berlangsung pada 12 April 2012.
PRIBADI WICAKSONO
Berita terkait
Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga
56 hari lalu
Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.
Baca SelengkapnyaButet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan
15 Januari 2024
Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaTak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni
5 Desember 2023
Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.
Baca SelengkapnyaDebat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini
5 Desember 2023
Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu
22 Agustus 2023
Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.
Baca SelengkapnyaSejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat
4 Juli 2023
Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.
Baca SelengkapnyaWM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia
24 Februari 2023
Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.
Baca SelengkapnyaSeniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia
20 Januari 2023
Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.
Baca SelengkapnyaJadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami
17 November 2022
Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar
Baca SelengkapnyaMasyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan
27 Oktober 2022
Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI
Baca Selengkapnya